Bola.com, Jakarta - Arema Cronus berharap mendapatkan tuah di Stadion I Wayan Dipta saat menjalani babak penyisihan Grup B Piala Bhayangkara 2016. Dalam Grup B, Arema akan bersaing dengan Persija Jakarta, PS Polri, Bali United, dan Persipura Jayapura.
General Manajer Arema Cronus, Ruddy Widodo menilai pertempuran Singo Edan di Bali dalam Piala Bhayangkara sangat berat. Lawan yang dihadapi bervariasi, mulai dari tim yang sudah mapan seperti Bali United, hingga PS Polri yang diprediksi bakal jadi kuda hitam, seperti PS TNI dalam turnamen Piala Jenderal Sudirman.
"Dari sisi persaingan memang berat, tapi merata di semua grup. Kami optimistis dalam menyelesaikan babak penyisihan grup dan lolos ke semifinal," kata Ruddy.
Baca Juga
Ruddy mengakui saat ini tim dan manajemen masih fokus menuntaskan Piala Gubernur Kaltim yang akan memasuki babak 6 besar dengan sistem trofeo. Pekerjaan Arema berikutnya adalah melakukan pemulihan fisik pemain karena menjalani lima turnamen secara beruntun sejak Piala Presiden 2015.
"Tentu bagi tim pelatih hal itu adalah pekerjaan sulit, karena tensi di setiap turnamen berbeda. Untuk saat ini kami fokus di Piala Gubernur Kaltim. Kami termotivasi mengembalikan kejayaan Arema yang selalu sukses di turnamen," tegasnya.
Dalam rentang tahun 2013-2015, Arema Cronus memboyong delapan trofi turnamen, yakni Piala Menpora 2013, Piala Gubernur Jatim 2013, Trofeo Persija 2013, Inter Island Cup 2014, lalu Trofeo Persija 2014, Piala SCM, Sunrise of Java Cup 2015, dan Bali Island Cup 2015.
Dua trofi yang terlepas ialah Piala Presiden 2015 dan Piala Jenderal Sudirman. Arema berhasil mengembalikan kejayaan dengan menujuari Bali Island Cup 2016.
"Kami agak percaya hoki dan jodoh dalam turnamen. Dari Bali, sudah dua trofi yang kami kumpulkan. Kami berharap mulus di babak penyisihan grup dan melangkah ke final di Jakarta," katanya.
Piala Bhayangkara 2016 memperebutkan hadiah total Rp 5,450 miliar. Juara mendapatkan Rp 2,5 miliar, sedangkan runner-up meraih Rp 1,5 miliar. Peringkat ketiga mendapatkan Rp 750 juta dan posisi keempat meraih Rp 500 juta. Sebanyak Rp 200 juta dialokasikan untuk gelar individu (top scorer dan pemain terbaik).