Bola.com, Jakarta - Direktur PT Gelora Trisula Semesta, Joko Driyono menjalani tahapan menuju Indonesia Soccer Championship 2016 dengan santai, mulai dari perizinan, hingga penjajakan dengan sponsor.
Untuk mendapatkan rekomendasi ajang tersebut dari Badan Olahraga Profesional Indonesia, PT GTS harus bekerja sama dengan Tim Transisi. Akan tetapi, peta konflik sepak bola Indonesia bisa berubah menyusul ditolaknya kasasi yang diajukan Menpora oleh MA terkait SK sanksi administratif PSSI. Menpora akan mempertimbangkan mengajukan PK (Peninjauan Kembali).
Dalam situasi sepak bola Indonesia masih belum pasti itu, Joko Driyono tetap yakin tidak ada halangan berarti untuk menggelar enam ajang di bawah bendera PT GTS.
Baca Juga
"Soal izin memang belum keluar, kami belum meminta rekomendasi ke BOPI dan Tim Transisi. Tapi kami tetap jalan. Tunggu saja biasanya pada detik-detik terakhir akan ada kejelasan. Memantau proses itu membuat perdebatan yang tidak bermutu, jadi kami jalani saja," tutur Joko di Jakarta, Senin (7/3/2016).
Joko juga tak mau berkomentar soal adanya rencana Tim Transisi mengundang klub Divisi Utama dan ISL, yang rencananya akan membahas KLB PSSI. Rumor yang beredar, pemerintah kemungkinan menggelar kompetisi sendiri bila pembekuan PSSI belum dicabut.
"Saya tidak mau bicara soal rencana itu (Tim Transisi). Fokus saja di ISC," tegasnya.
Indonesia Soccer Championship merupakan pekerjaan berat bagi PT GTS selaku operator. Mereka berencana memutar enam ajang, yakni ISC A untuk klub ISL, ISC B untuk klub Divisi Utama, ISC U-21, ISC U-17, Piala Nusantara, dan Piala Presiden.
Klub ISL dan Divisi Utama sudah dikumpulkan di Jakarta pada 26 Februari. Dalam pertemuan itu, PT GTS memaparkan rencana kompetisi dan regulasi ISC A dan B. Sementara, untuk ISC U-21, U-17, Piala Nusantara, dan Piala Presiden masih dalam pembahasan di internal PT GTS.
PT GTS juga akan mengumumkan sponsor Indonesia Soccer Championship pada 9 April. Saat ini sudah ada dua sponsor yang deal, yakni televisi dan title sponsor.