Bola.com, Jakarta - PSSI mengimbau kepada klub ISL dan Divisi Utama tak menghadiri pertemuan yang digelar Tim Transisi Kemenpora, Jumat (11/3/2016) di Kantor Kemenpora, Jakarta.
Undangan kepada klub dikirimkan Kemenpora pada pekan ini, dengan mencantumkan beberapa syarat, yakni membawa biodata personel klub (CEO, Direktur, Sekretaris, dan Bendahara). Selain itu, Kemenpora juga mencantumkan agenda utama pertemuan itu adalah untuk sosialisasi program kerja 2016.
"Jauh sebelum keputusan Mahkamah Agung, nama Tim Transisi sudah tidak ada karena kami punya penetapan penundaan atau putusan sela. Kami mengimbau kepada klub untuk tidak datang, karena Tim Transisi sudah tak punya legitimasi lagi," kata Aristo Pangaribuan, Direktur Hukum PSSI.
Baca Juga
"SK 01307 tentang pembekuan PSSI yang menjadi dasar pembentukan Tim Transisi sudah tidak punya kekuatan hukum, artinya segala tindakan yang mereka lakukan tidak berdasarkan hukum," ia menambahkan.
Sebelumnya, Kepala Komunikasi Publik Kemenpora, Gatot S. Dewa Broto menjelaskan, pertemuan dengan klub ISL dan Divisi Utama memungkinkan untuk membahas Kongres Luar Biasa PSSI. Namun, yang terpenting adalah menyampaikan kepada klub soal rencana kerja Tim Transisi tahun 2016, sehingga ada pemahaman yang sama antara pemerintah dan klub.
"Sosialisasi harus dilakukan supaya ada pemahaman yang sama," kata Gatot.
Kemenpora masih bergerak lewat Tim Transisi meski Mahkamah Agung telah menolak kasasi. Kemenpora akan mempertimbangkan untuk mengajukan Peninjauan Kembali (PK) atas putusan yang dijatuhkan Mahkamah Agung.
"Proses PK ini bukan maksud Kemenpora untuk tidak menghormati putusan kasasi MA, tetapi sebagai bagian dari upaya hukum Kemenpora untuk menggunakan hak hukumnya," demikian salah satu sikap Kemenpora terkait keputusan MA, dalam rilis di situs resmi Kemenpora.
Rumor KLB PSSI memang sempat memanas sebelum putusan penolakan kasasi Menpora dijatuhkan. Dalam pertemuan klub di Ciamis, 25 Februari lalu,ada isu klub Divisi Utama menuntut PSSI menggelar KLB.
Namun, setelah pertemuan, sebanyak 41 klub Divisi Utama, dua klub ISL, dan enam klub Liga Nusantara sepakat menyampaikan tiga tuntutan, Menpora segera mencabut pembekuan PSSI, meminta segera dilakukan reformasi total tata-kelola sepak bola Indonesia sesuai dengan Statuta FIFA, dan yang ketiga menuntut kompetisi semua level digelar.