Pemain Madura United Salat Gerhana Berjamaah di Tenggarong

oleh Gatot Susetyo diperbarui 09 Mar 2016, 08:36 WIB
Bek Madura United Ahmad Maulana menyaksikan fenomena gerhana matahari total setelah menunaikan salat gerhana di masjid Sultan Sulaiman, Tenggarong, Kaltim, Rabu (9/3/2016). (Bola.com/Robby Firly)

Bola.com, Tenggarong - Para pemain Madura United yang saat ini berada di Tenggarong mengikuti Piala Gubernur Kaltim pun ikut menikmati momen indah gerhana matahari total, ketika bulan yang berjalan di garis edarnya pelan-pelan menutupi matahari yang bersinar terang.

Namun sebelum menikmati kebesaran kuasa Tuhan, Ahmad Maulana Putra dkk. melaksanakan salat sunah gerhana matahari secara berjamaah di Masjid Sultan Sulaiman, Tenggarong.

"Subhanallah (Maha Suci Allah). Pemandangannya luar biasa indah. Perasaan saya berdebar ketika mengikuti proses detik demi detik ketika bulan menutupi matahari. Saya sampai merinding melihat keindahan matahari total ini," tutur Ahmad Maulana Putra.

Advertisement

Para pemain klub berjulukan Sape Kerrab ini memang diimbau sang manajer tim Haruna Soemitro untuk bangun pagi menunaikan salat subuh, sekalian berjamaah sholat sunah gerhana matahari di masjid terdekat.

"Menurut syariat Islam shalat gerhana, baik itu gerhana matahari maupun bulan, hukumnya sunah. Tapi saya mengimbau anak-anak melaksanakannya. Karena shalat gerhana matahari siklusnya 40 tahun sekali. Berbeda dengan gerhana bulan. Jadi seumur hidup kalau kita dikarunia Allah SWT usia panjang hanya sekali bisa shalat gerhana matahari," kata Haruna Soemitro.

Haruna Soemitro mengaku ini kali kedua dirinya bisa menyaksikan gerhana matahari total, setelah peristiwa sama pada tahun 1983.

"Bagi orang-orang yang seusia dengan saya, mereka pasti dua kali melihat gerhana matahari total. Tahun 1983 gerhana matahari total terjadi di belahan selatan khatulistiwa. Sekarang tepat di garis edar bumi. Jadi saya bersyukur dua kali menyaksikan gerhana matahari total," ucap Haruna.

Menyambut peristiwa alam itu, para pemain sengaja membeli kacamata khusus yang banyak dijual di swalayan atau toko-toko di Tenggarong.

"Ketika tahu daerah ini juga dilintasi gerhana matahari, anak-anak berburu kacamata. Tapi banyak juga yang tak kebagian karena warga juga mencari kacamata itu," ujar Winedy Purwito, asisten pelatih Madura United.