Semifinal Gubernur Kaltim: Mencari Pendamping Madura United

oleh Riskha Prasetya diperbarui 10 Mar 2016, 09:30 WIB
Pusamania Borneo FC vs Sriwijaya FC (Bola.com/Samsul Hadi)

Bola.com, Samarinda - Meski dalam posisi yang kurang ideal saat melakoni babak 6 besar dengan format trofeo, namun Sriwijaya FC bertekad merebut satu tiket ke partai final turnamen Piala Gubernur Kaltim untuk bersua Madura United. Selain sudah dipastikan tidak akan diperkuat tiga pilar utamanya, yakni Firman Utina, Supardi, dan Thierry Gauthessi, Laskar Wong Kito juga harus memainkan 2 partai berturut-turut terlebih dahulu pada babak trofeo ini di Stadion Palaran, Samarinda, Kamis (10/3/2016).

“Setelah melawan Pusamania Borneo yang notabene merupakan lawan yang sangat kuat dan juga tuan rumah, pada 45 menit kedua kami langsung menghadapi Surabaya United yang lebih segar kondisinya,” ungkap asisten pelatih SFC, Hartono Ruslan.

Skuat Surabaya United siap memforsir kemenangan pada dua laga awal agar tidak bergantung hasil pertandingan terakhir yang mempertemukan Surabaya United melawan Borneo FC.

Advertisement

 

“Kami harus pintar-pintar menyiapkan susunan pemain. Namun, Sriwijaya beruntung punya pemain dengan kualitas yang tidak jauh berbeda sehingga 24 pemain yang ada sekarang semuanya bisa diturunkan. Untuk rotasi mungkin dilakukan,” ia menuturkan.

Hartono menegaskan bahwa duel di grup X akan berlangsung menarik dan tidak ada tim yang lebih diunggulkan nantinya. “Saya percaya bahwa semua tim yang lolos pasti punya kualitas mumpuni. Jadi, kami tidak akan terpancing dengan perang urat syaraf kontestan lainnya,” ujarnya.

Sebelumnya, pelatih Surabaya United, Ibnu Grahan merendah dan mengatakan bahwa pasukan mudanya merupakan tim terlemah sehingga hanya ingin menikmati permainan pada babak semifinal. “Kami membawa 19 pemain dan 80 persen diantaranya merupakan pemain muda minim pengalaman. Tujuan kami hanya ingin mematangkan mental bermain mereka. Di sini mereka akan mendapat banyak pelajaran, bermain di bawah tekanan suporter lawan dan bertemu pemain senior nantinya,” jelas Ibnu.

Striker asal Brasil, Alberto Goncalves, mencetak gol tunggal bagi Sriwijaya FC saat mengalahkan PS TNI di penyisihan Piala Gubernur Kaltim pada Minggu (28/2/2016). (Bola.com/Riskha Prasetya)

Sementara itu, pelatih Pusamania, Basri Badrusalam juga merendah bahwa timnya merupakan skuat baru. Maka itu, meski bermain di depan publik sendiri, namun bukan jaminan akan melenggang mudah ke babak final. “Ini sebuah kehormatan bagi kami bisa berlaga melawan Surabaya United dan Sriwijaya yang merupakan tim besar dan punya sejarah panjang atau gelar juara di kancah sepak bola nasional. Tetapi kami sudah bertekad untuk memulai sejarah kami sendiri lewat ajang ini,” ungkap Basri.

Keluhkan Wasit

Jelang babak semifinal, kontestan grup X sepakat bahwa kualitas wasit di turnamen Piala Gubernur Kaltim perlu ditingkatkan. Bahkan secara terang-terangan pelatih Surabaya United mengusulkan permintaan yang tidak lazim di pertandingan sepakbola yakni pemutaran rekaman ulang untuk meminimalisir kesalahan wasit di lapangan.

“Kami tahu ini tidak diperbolehkan. Namun karena Piala Gubernur Kaltim hanya merupakan turnamen dan sistem trofeo juga sebenarnya bukan aturan resmi FIFA, maka kami mengusulkan diperbolehkan diputar rekaman ulang dari televisi seperti yang sudah diterapkan di cabor bulutangkis. Jika memang terjadi kesalahan maka tentu wasit harus merubah keputusannya,” jelas Ibnu.

Ia mengaku selama babak penyisihan Grup C yang dimainkan di Balikpapan, pihaknya beberapa kali mendapat kerugian akibat keputusan wasit. “Ada wasit yang tidak jeli, pemain A yang melakukan kesalahan namun justru pemain B yang diberi hukuman kartu kuning. Belum lagi keputusan yang terlambat atau tidak sesuai dengan Law Of The Game,” bebernya.

Pusamania Borneo FC mengalahkan Gresik United, pada Jumat (4/3) di Stadion Segiri, Samarinda. Gol dicetak oleh Edilson Tavarez dari titik putih./ Dokumentasi PBFC

Hal yan sama juga disampaikan Basri, yang berharap pada babak semifinal ini wasit yang memimpin dapat lebih tegas dan tidak ragu-ragu dalam memimpin pertandingan. “Kualitas sebuah pertandingan itu sangat tergantung dari kepemimpinan wasit, bila mereka ragu dan banyak membuat kesalahan, maka bisa mempengaruhi pemain,” ujar Basri.

Sementara di kubu Sriwijaya, Hartono Ruslan hanya mengingatkan bahwa wasit juga harus memperhatikan dan melindungi pemain di lapangan. “Di turnamen ini, kami sudah kehilangan Firman Utina yang terkena cedera akibat benturan keras saat pertandingan. Saat itu lawan yang melanggar malah tidak diberikan hukuman apa-apa,” tegasnya.

Panpel turnamen PGK sendiri saat technical meeting juga menyampaikan aturan unik lainnya yakni pemberlakuan sistem undian bila ketiga tim memiliki poin yang sama nantinya. “Jadi apabila ketiga tim punya poin sama, head to head yang sama maka pemenangnya akan diambil dari sistem undian,” ujar Yunus Nusi, wakil ketua panitia turnamen Piala Gubernur Kaltim.