Bola.com, Birmingham - Pebulutangkis Indonesia, Praveen Jordan/Debby Susanto, sukses merebut gelar di nomor ganda campuran All England 2016 di Barclaycard Arena,Birmingham, Inggris, Minggu (13/3/2016). Praveen/Debby menang 21-12, 21-17 atas wakil Denmark, Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen.
Baca Juga
Keberhasilan tersebut diraih Praveen/Debby itu diraih tanpa didampingi pelatih mereka, Richard Mainaky. Sang pelatih terpaksa pulang ke Jakarta sebelum babak semifinal digelar, Jumat (11/3/2016).
“Anak saya sakit dan dirawat di rumah sakit. Pikiran saya tak tenang. Kondisi fisik saya juga hampir sakit selama berada di Inggris. Mungkin kondisi saya drop karena harus membagi fokus antara mendampingi atlet dan memikirkan anak yang sakit di Jakarta. Setelah berdiskusi dengan Praveen dan Debby, akhirnya saya terpaksa memutuskan untuk pulang lebih dulu ke Jakarta,” kata Richard.
Sejak babak semifinal, Praveen/Debby didampingi Herry Iman Pierngadi yang aslinya merupakan pelatih nomor ganda putra. Sebetulnya ada beberapa pelatih yang bisa saja mendampingi Praveen/Debby. Namun bukan tanpa alasan jika akhirnya Herry yang ada di tepi lapangan.
“Saya sering berdiskusi dengan Koh Herry. Kalau mendampingi atlet ke turnamen di luar negeri, kami sering sekamar dan berdiskusi. Ada sejumlah kesamaan dalam hal melatih antara saya dan Koh Herry. Alasan itu yang membuat saya yakin saat menitipkan Praveen/Debby ke dia,” ujar Richard lagi.
Keberhasilan anak asuhnya yang didampingi Herry IP membuat Richard merasa gembira. Apalagi sang buah hati yang sakit sudah mulai pulih dan diperbolehkan pulang dari rumah sakit.
Sukses Praveen Jordan/Debby Susanto merebut gelar All England 2016 ini membuat Indonesia memiliki amunisi andalan selain Tontowi Ahmad/Lilyana Natsir di nomor ganda campuran. Diharapkan dua pasangan ini bisa mendapatkan tiket ke Olimpiade Rio de Janeiro 2016.