Bola.com, Mataram - Kekecewaan masih dirasakan Black Steel usai takluk 1-5 dari IPC Pelindo pada laga terakhir Seri 3 Grup B Wilayah Timur Pro Futsal League 2016, Minggu (13/3/2016). Kekecewaan tim asuhan Sayan Karmadi bukan karena kalah dengan skor telak, tetapi disebabkan adanya kejanggalan dalam pertandingan tersebut.
Black Steel mempertanyakan kehadiran pemain IPC Pelindo, Jailani Ladjanibi dan pelatih, Dadang Iskandar yang seharusnya masih menjalani skors selama dua pertandingan sesuai keputusan Komisi Disiplin Federasi Futsal Indonesia (FFI).
Faktanya, Jailani dan Dadang justru ambil bagian dalam pertandingan melawan Black Steel. Setelah ditelusuri, keduanya ternyata diperbolehkan tampil melawan Black Steel setelah pihak IPC Pelindo mengajukan surat penangguhan sanksi dan langsung disetujui FFI.
Baca Juga
Hanya saja, pihak Black Steel tidak mengetahui adanya penangguhan sanksi ini. Alhasil, pihak Black Steel kecewa berat seusai pertandingan.
“Adanya surat persetujuan dari FFI itu merupakan keanehan. Surat permohonan penangguhan sanksi baru dikirim tanggal 11 Maret 2016 malam setelah technical meeting dan surat balasan FFI juga pada tanggal 11 Maret 2016," ucap Sayan.
"Bagi saya yang tidak mengerti hukum, apakah saya yang salah karena tidak mengerti atau memang ada peraturan seperti itu. Kalau ada peraturannya, tolong saya diberi tahu. Kita ingin membangun futsal Indonesia yang baik, maka itu mari kita awali dengan mematuhi aturan dengan baik pula."
Sementara itu, Dadang tidak mau larut dalam polemik. Mantan pelatih timnas futsal ini mengaku hanya berpegang pada surat penangguhan hukuman yang dikeluarkan Komdis FFI. Maka itu, ia bisa mendampingi anak asuhnya dalam laga lanjutan Pro Futsal League 2016.
“Kami memang mengajukan surat penangguhan sanksi dan dibalas langsung oleh FFI. Kami diperbolehkan menjalani sanksi dengan tidak turun satu pertandingan di Minggu ke-6 (Seri 3 di Mataram) dan Minggu ke-7 (Seri 4 di Semarang). Jadi kami bisa turun saat pertandingan melawan Black Steel," ucapnya.