Eksklusif dari Melbourne: Hal Kecil dan Penting Buat Rio Haryanto

oleh Yus Mei Sawitri diperbarui 16 Mar 2016, 16:15 WIB
Rio Haryanto dan Moises Vila Blanch, pelatih fisik yang sudah menjadi staf di tim Rio sejak tiga tahun yang lalu. (Bola.com / Yus Mei Sawitri)

Bola.com, Melbourne - Selain mobil sempurna dan kondisi fisik yang fit, ada satu hal kecil namun sangat penting yang perlu diketahui pebalap Formula 1 (F1), termasuk Rio Haryanto. Jika hal kecil ini diabaikan, balapan terancam berantakan.

Pelatih fisik Rio Haryanto, Moises Vila Blanch, mengatakan setiap pebalap harus bisa mengatur cara minum saat balapan. Hal itu harus dilakukan untuk mencegah pebalap mengalami dehidrasi, yang berpotensi menurunkan fokus dan akhirnya merusak keseluruhan balapan.

“Ada satu hal kecil namun krusial saat balapan, yaitu soal minum. Durasi balapan F1 cukup lama, sekitar 1,5 jam. Jadi kalau kekurangan minum bisa fatal. Konsentrasi bisa terganggu. Jadi, pebalap harus tahu mengatur cara minum saat sedang menggeber mobil,” kata Moises, saat ditemui bola.com di Hotel Bayview on The Park, Melbourne, Australia, Rabu (16/3/2016).

Advertisement

Menurut Moises, 30 menit sebelum balapan pebalap harus minum air mineral sekitar setengah liter. Hal itu wajib dilakukan untuk persiapan balapan, terutama jika kondisi sirkuit sangat panas.

Setelah itu, para pebalap wajib minum saat balapan. Banyaknya air minum yang dikonsumsi tergantung kebutuhan masing-masing pebalap. Biasanya di mobil disediakan satu liter. Menurut Moises, air mineral yang diminum juga khusus, yaitu yang mengandung potasium, sodium, dan magnesium.

“Rio harus belajar bagaimana bisa mengonsumsi air mineral saat balapan. Di trek lurus, dia harus bisa mencuri-curi minum, karena sangat sulit melakukannya saat di tikungan. Alternatif lainnya adalah setelah menikung," lanjut pria asal Spanyol itu.

Dampak kekurangan cairan, menurut Moises bisa fatal, terutama jika durasi balapan lebih dari 45 menit. Saat kekurangan cairan, reaksi pebalap akan melambat. Selain itu, konsentrasi bakal menurun.

Imbasnya, pebalap seperti Rio Haryanto akan sulit memperkirakan secara akurat waktu saat mengerem. Moises mengatakan kesalahan mengerem bakal membuat pebalap kehilangan banyak waktu. Padahal di ajang F1, selisih waktu 0,1 detik akan berpengaruh sangat besar pada hasil balapan.

 
2 dari 2 halaman

2

Rio Haryanto, harus bisa mengatur cara minum saat balapan supaya tidak terkena dehidrasi. (Piers Hunnisett)

Aturan penting lainnya, pebalap pantang menunggu haus untuk minum. Jika sudah merasa kehausan, berarti momen minum sudah terlambat.

“Kalau sudah haus, berarti sangat kehilangan cairan. Itu sudah terlambat. Lebih baik selama balapan minum sedikit-sedikit dan pastikan jangan sampai kehausan,” tegas manajer yang sudah bergabung menjadi staf tim Rio Haryanto sejak tiga tahun lalu itu.

“Walaupun mobil sempurna, fisik fit, tapi tidak bisa mengontrol konsentrasi dan reaksi, maka akibatnya bisa fatal. Melakukannya (minum) sangat gampang, tapi kalau Anda lupa bisa merusak segalanya,” tegas dia.

Rio dijadwalkan menjalani balapan seri pertama F1 2016 di Sirkuit Albert Park, Melbourne, Minggu (20/3/2016). Itu artinya, untuk kali pertama Rio harus beradaptasi dengan kebutuhan minum saat balapan. Hal tersebut tidak diperlukan saat masih balapan di GP2 Series karena durasi balapan yang tidak terlalu panjang.

Moises menambahkan sesudah balapan, pebalap biasanya kehilangan berat badan sekitar 1,5 kg hingga 1,8 kg. Saat itulah, pebalap juga harus kembali minum, minimal satu liter untuk mengembalikan kondisi supaya kembali fit.

Di sisi lain, Rio Haryanto mengakui minuman memang sangat krusial saat balapan. “Selama balapan pasti keringat yang keluar sangat banyak. Berat badan bisa berkurang banyak. Jadi, setelah balapan perlu minum yang banyak, minimal satu liter. Selain itu harus banyak mengonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat dan protein,” kata Rio Haryanto.