Bola.com, Surabaya - Wacana merger antara PS Polri dengan Surabaya United tampaknya masih jauh dari angan-angan. Sebab, hingga kini manajemen Surabaya United belum memberikan sinyal positif untuk terjadinya peleburan kedua klub tersebut.
Bagi manajer operasional Surabaya United, Rahmad Sumanjaya, salah satu yang membuat hal ini sulit terwujud karena PS Polri tidak memiliki badan hukum. “Kalau merger dua perseroan berbeda, apakah PS Polri punya perseroan?” tanya Rahmad.
Jika klubnya yang digabung, kemungkinan itu tak tertutup. Namun hal itu tidak bisa disebut merger. “Kalau klubnya mungkin masih bisa. Karena itulah yang terjadi antara PS TNI dengan Persiram Raja Ampat," tegasnya.
Tapi saya belum tahu kalau ada pembicaraan soal ini. Kalau pun ada pembicaraan, mungkin antara kedua petinggi klub,” Rahmad menambahkan.
Baca Juga
Menurut Rahmad, sampai saat ini belum ada informasi sedikit pun dari CEO Surabaya United I Gede Widiade mengenai rencana merger dengan PS Polri. Karena itu, tidak ada yang bisa ia sampaikan mengenai kabar tersebut.
Wacana merger Surabaya United dengan PS Polri mencuat setelah ada rencana PS TNI membeli lisensi Persiram Raja Ampat agar bisa tampil di Indonesia Soccer Championship.
Sementara itu, soal seleksi pemain juga belum ada perkembangan yang signifikan. Setelah Wahyu Tri Nugroho dan Suroso yang dinyatakan lolos seleksi, belum ada lagi pemain yang direkomendasikan untuk direkrut.
Tim pelatih masih memberikan waktu bagi enam pemain seleksi hingga beberapa hari ke depan. Bahkan bisa jadi sampai minggu (27/3/2016) nanti. Sebab, pada hari itu Surabaya United bakal beruji coba lawan tim PON Sumsel di Lapangan Brigif 1 Marinir, Sidoarjo.
“Bisa jadi, tapi kalau di pertengahan pekan ini kami sudah dapat lawan uji coba, mungkin kami akan putuskan setelahnya,” ujar Ibnu Grahan, pelatih kepala Surabaya United.