Bola.com, Bandung - Tim sepak bola Pra PON Jawa Timur gagal mengulang sukses pada laga kedua babak kualifikasi Pekan Olahraga Nasional setelah ditahan imbang Pra PON Jateng dengan skor 0-0, Senin (21/3/16) di Stadion Arcamanik, Bandung, Jawa Barat.
Keruan saja pelatih PON Jatim Hanafing merasa kecewa. Sebab, dari perhitungannya, Ridho Nurcahyo dkk. seharusnya bisa menang. Hal ini mengacu pada dominasi yang dilakukan anak buahnya sepanjang pertandingan, terutama pada babak kedua.
Tak hanya menguasai jalannya pertandingan, PON Jatim memiliki seabrek peluang yang gagal dikonversi menjadi gol. Bahkan, Jatim mempunyai peluang terbaik lewat Fahmi Al Ayyubi saat berhadapan satu lawan satu dengan kiper Jateng jebolan Timnas U-19 era Indra Sjafri, Awan Seto. Sayang bola sepakannya masih mampu ditepis.
Baca Juga
Meski gagal mengamankan poin penuh pada laga kedua, Jatim masih kukuh di puncak klasemen dengan nilai 4 hasil dari dua kali main dengan sekali menang dan seri. Sementara Jateng menguntit di posisi kedua dengan poin sama (4), dengan jumlah memasukkan lebih sedikit dibanding Jatim.
“Anak-anak tampil bagus sekali malam ini. Sayang, dewi fortuna masih belum berpihak pada Jatim. Jateng tampil disiplin sepanjang babak, mereka parkir bus di lini pertahanan agar tak kebobolan, dan mereka berhasil," sebut Hanafing.
Sementara Pelatih Pra PON Jateng Anjar Sambore mengucapkan syukur bisa menahan Jatim yang lebih difavoritkan di laga ini. Sebab, strategi bertahan dan sesekali melakukan serangan balik berhasil membuat para pemain depan Jatim tak leluasa bergerak.
“Saya akui Jatim tampil dominan sekali terutama pada babak kedua. Disiplin tinggi menjaga area pertahanan berhasil kami lakukan untuk menahan striker Jatim lebih leluasa lagi. Hasil imbang ini membuat kami berpeluang lebih besar lolos ke putaran final,” ungkapnya.