Bola.com - Dunia sepak bola tengah diliputi duka. Johan Cruyff mengembuskan napas terakhir di Barcelona akibat kanker paru-paru, Kamis
(24/3/2016). Berbagai elemen sepak bola menyatakan belasungkawa atas kepergian sosok revolusioner tersebut.
Pemain asal Belanda itu sudah menyatakan "perang" dengan penyakitnya sejak Oktober 2015. Namun, dirinya kalah dalam "pertikaian" tersebut dan harus menghadap ke Sang Pencipta.
Baca Juga
Penyakit itu menggerogoti tubuhnya lantaran Cruyff terkenal gemar menghisap tembakau kala masih menjadi pemain maupun pelatih. Meski merokok adalah hal tabu bagi semua atlet sepak bola, namun hal itu tidak mengurungkan niatnya.
Bahkan, sempat dikabarkan peraih tiga trofi pemain terbaik Eropa itu niasa menghisap 20 batang rokok per hari. Alhasil, dirinya harus menjalani operasi sebanyak dua kali pada 1991.
"Cruyff adalah pria yang sangat beruntung, karena penyakit yang dialaminya sudah parah. Dia datang pada waktu yang tepat untuk menyembuhkan penyakitnya," kata dokter Mario Petit kala itu.
Cruyff mengawali karier profesional bersama Ajax Amsterdam pada 1 Juli 1964. Bersama tim asal Belanda itu, dirinya mampu mempersembahkan 18 trofi, termasuk saat meraih gelar Liga Champions selama tiga musim secara beruntun (1971-1973).
Setelah itu, pria yang wafat pada usia 68 tahun itu mencoba berpetualang ke berbagai klub seperti Los Angeles Aztecs, Washington Diplomats, Levante, Feyenoord, hingga Barcelona. Namun, bersama El Barca dirinya kembali mengecap hal manis usai kembali meraih penghargaan pemain terbaik Eropa pada musim 1973-1974.
Bukan kali ini saja kanker membuat dunia kehilangan sosok pesepak bola. Menurut penelusuran Bola.com, ada dua pemain lain yang meninggal dunia karena penyakit itu. Berikut ini adalah dua sosok tersebut:
1. Marton Fulop
Fulop beristirahat dalam damai pada 12 November 2015. Pemain asal Hungaria itu menderita penyakit kanker yang mulai menggerogotinya selama hampir dua tahun.
Pria yang wafat pada usia 32 tahun itu memiliki pengalaman segudang bersama klub-klub dari Premier League. Tercatat, dirinya pernah menjaga gawang Tottenham Hotspur, Coventry City, Sunderland, Leicester City, Stoke City, Ipswich Town, West Bromwich Albion, hingga Manchester City selama delapan tahun berkarier di Inggris.
Pria kelahiran Budapest itu terakhir kali bermain sepak bola bersama klub asal Yunani, yakni Asteras Tripoli pada 14 Juli 2012. Setahun berselang, dirinya memutuskan untuk gantung sepatu usai divonis menderita kanker.
2. Dylan Tombides
Tombides mengembuskan napas terakhir pada 17 April 2014. Saat itu, dirinya divonis menderita penyakit kanker testis. Akan tetapi, dirinya tetap berdedikasi penuh dalam dunia sepak bola, dengan tetap mengikuti sesi latihan bersama tim Junior West Ham United.
Pemain asal Australia itu, positif terkena penyakit kanker ketika menjalani tes doping bersama negaranya di Piala Dunia U-17 di Meksiko. Ketika itu, tim Kangguru kalah 0-4 dari Uzbekistan pada ajang tersebut.
Pria yang wafat pada usia 20 tahun itu diikat kontrak tim junior West Ham kala berumur 14 tahun. Setelah kematiannya, The Hammers memberikan penghormatan terakhir dengan memensiunkan nomer punggung 38 yang pernah dipakai Tombides.
Sumber: Berbagai Sumber