Bola.com, Barcelona - Johan Cruyff dianggap sebagai salah satu legenda terbesar Barcelona. Pria asal Belanda ini pula yang dianggap sebagai pencetus fondasi permainan tiki-taka, pola yang menjadi pakem Barcelona hingga kini.
Tak heran, Cruyff selalu ada di hati publik Catalan. Karena itu, saat sang legenda berpulang, Jumat (24/3/2016), mayoritas masyarakat kota Barcelona pun berkabung.
Bintang muda sepak bola Indonesia yang saat ini menjalani program spesial bersama RCD Espanyol B, Evan Dimas Darmono pun menjadi saksi masyarakat Barcelona berduka saat mendengar kabar mantan pemain sekaligus pelatih Barcelona itu meninggal akibat kanker paru-paru.
Baca Juga
Evan menyatakan, publik Barcelona saat ini sedang ramai membicarakan kematian pelatih yang menciptakan total football ala Belanda tersebut. “Di sini ramai, banyak orang bicarakan soal kematian sang legenda Barcelona itu,” ujar Evan melalui What’s App.
Evan melihat sendiri bendera setengah tiang terpasang di depan Stadion Camp Nou. Pengibaran bendera setengah tiang ini didedikasikan untuk legenda besar klub tersebut. Evan juga menangkap banyaknya fans Barcelona yang meminta agar nama Stadion Camp Nou diubah menjadi Estadi Johan Cruyff.
Menurut Evan, di kafe-kafe, di jalan-jalan, dan tempat-tempat lainnya, banyak orang bicarakan kematian sang legenda. Bahkan pemberitaan soal meninggalnya Johan Cruyff disiarkan beberapa stasiun televisi di Barcelona.
“Karena Johan Cruyff di sini dianggap sebagai pahlawan besar bagi klub itu,” sebut Evan.
Evan menangkap banyak hal mengenai kematian Johan Cruyff di kota yang pernah menjadi rumah kedua Johan Cruyff itu. Bahkan para WNI yang sudah tinggal di Barcelona pun turut berduka.
"Warga WNI di sini juga berduka. Mereka menyampaikannya via status di What’sApp,” ujar Evan Dimas.