Hanafing Terancam Kehilangan Jabatannya di Tim PON Jatim

oleh Zaidan Nazarul diperbarui 27 Mar 2016, 11:00 WIB
Hasil buruk di kualifikasi PON Jabar 2016 mengancam posisi Hanafing sebagai pelatih kepala tim PON Jatim. (Bola.com/Fahrizal Arnas)

Bola.com, Surabaya - Setiap tim yang gagal membawa konsekuensi tersendiri bagi pelatih, begitu pula yang diyakini bakal menimpa pelatih kepala tim Pra PON Jatim, Hanafing. Arsitek berdarah Makassar ini kemungkinan besar lengser dari jabatannya.

Pemicunya, kegagalan tim Pra PON Jatim gagal melaju ke putaran final Pekan Olahraga Nasional (PON) 2016 di Jabar jadi catatan terburuk sejak keikutsertaan mereka di event olahraga multicabang tersebut.

Kendati banyak spekulasi berseliweran tentang pemutusan kontrak Hanafing sebagai pelatih kepala tim PON Jatim, hingga kini belum ada pernyataan resmi dari Ketua KONI Jatim terkait kelanjutan nasib personel di tim ini.

Hanya, tidak sedikit rumor yang menyebutkan kalau kontrak Hanafing tidak akan diperpanjang lagi. Terlepas benar atau tidak, kekecewaan yang dirasakan pengurus KONI Jatim dipastikan sangat besar.

Beberapa faktor yang diyakini membuat pengurus KONI tak akan memberikan toleransi atas kegagalan ini karena biaya pemusatan latihan daerah jangka panjang telah menghabiskan dana yang tak sedikit. Maklum, pemusatan latihan yang dijalani Ridho Nurcahyo cs. sangat panjang, selama tiga tahun.

Advertisement

Alasan apapun kemungkinan tak akan mampu membuat KONI Jatim serta publik Jatim bisa menerimanya. Seperti diketahui, Hanafing sempat mengeluhkan jadwal yang sangat padat. Hanafing menganggap penyusunan jadwal itu tak menguntungkan tim Pra PON Jatim lantaran skuatnya harus bertanding empat kali dengan waktu istirahat hanya sehari.

Jika dibandingkan, susunan jadwal Jatim memang lebih berat dibanding empat lawannya di Grup A (Zona Jawa). "Semua kebagian jatah libur lebih banyak. Sedangkan kami main dua hari berturut-turut, lantas libur sehari. Saat kami libur, tim lain juga libur. Setelah itu kami main lagi dua hari berturut-turut. Dengan partai tunda melawan DKI, kami main tiga hari tanpa jeda,” keluh Catur Prasetya, Project Officer tim Pra PON Jatim.

Soal peta kekuatan di grup ini, Catur tidak melihat kekuatan tim-tim yang merata. Bahkan bisa dibilang, secara permainan Jatim lebih unggul ketimbang empat tim daerah lain. Buktinya, kendati kelelahan, Jatim masih mampu mendominasi setiap laga yang dijalani.

Masalahnya, penyelesaian akhir yang lemah menjadi salah satu kendala Jatim meraih kemenangan."Kami selalu tampil dominan, terutama saat ditahan seri Jateng dan Banten," jelas Catur.

Faktor lain yang dianggap sebagai salah satu penyebab tersingkirnya Jatim dari persaingan menuju putaran final adalah absennya sejumlah pemain bintangnya asal klub ISL. Sebab, Hanafing sudah membuat kerangka tim yang dihuni mayoritas pemain dari ISL. "Tapi tidak perlu cari-cari alasan, faktanya kami tersisih,” ujar Catur.