Benny Dollo Sengaja Simpan Bayu Gatra untuk Hadapi Arema

oleh Riskha Prasetya diperbarui 28 Mar 2016, 14:53 WIB
Pelatih Sriwijaya FC, Benny Dollo menyebut Bayu Gatra sebagai pemain berbakat. Ia tak menurunkan Bayu dalam laga kontra Persib Bandung kara faktor rotasi pemain. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Bola.com, Palembang - Bayu Gatra absen dalam laga terakhir Sriwijaya FC pada babak penyisihan Grup A Torabika Bhayangkara Cup 2016 melawan Persib Bandung, Sabtu (26/3/2016) di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung.

Pelatih Sriwijaya FC, Benny Dollo membeberkan alasan mengapa mencadangkan Bayu yang selalu masuk daftar susunan pemain pada laga berikutnya dan telah mencetak satu gol. Bendol mengakui ia butuh rotasi pemain dan harus menjaga kebugaran, hingga ia memutuskan menyimpan pemain berusia 23 tahun itu. 

"Tidak mudah bagi tim menjalani jadwal yang padat. Keputusan tidak memainkan Bayu murni karena rotasi pemain dan kami akhirnya kalah sehingga hal itu jadi sorotan. Pemain tidak boleh terkuras tenaganya karena sebentar lagi kami menghadapi semifinal," kata Benny Dollo.

Bendol juga tak mau pemainnya diperbandingkan satu sama lain karena persaingan dalam sebuah tim itu sudah jadi hal biasa. Di Sriwijaya FC, Bayu memang berebut posisi dengan Yohanis Nabar.

Advertisement

Kedua pemain tersebut bisa dibilang satu angkatan, yang meroket sejak tampil di PON 2012. Bayu meraih juara bersama Kaltim, sementara Yohanis Nabar salah satu bintang tim Papua, meski gagal meraih medali.

Bayu Gatra juga merasa tidak ada masalah meski ada anggapan sinarnya mulai meredup. Yang ia lakukan hanya berusaha keras dalam latihan dan memberikan kontribusi saat diturunkan.

"Soal pemain yang diturunkan, itu adalah hak pelatih. Tugas saya hanya berlatih dan memberikan yang terbaik dalam pertandingan," ucap Bayu.

Bayu berharap pada laga semifinal melawan Arema Cronus, Kamis (31/3/2016) di Stadion Kanjuruhan, Malang, ia bisa memberikan hasil terbaik bila dturunkan. Kalaupun harus dimulai dari bangku cadangan juga tak masalah bagi Bayu.

Bagi tim pelatih, soal rotasi memang jadi pekerjaan terberat dalam turnamen ini. Semenjak mengikuti turnamen Piala Gubernur Kaltim, pemain Sriwijaya FC bertanding dengan cara araton. Ada risiko kelelahan dan kebosanan apabila pelatih tak memiliki strategi jitu.