Liestiadi Bantah Proses Seleksi di Gresik United Tidak Adil

oleh Zaidan Nazarul diperbarui 29 Mar 2016, 11:00 WIB
Liestiadi membantah menjalankan proses seleksi yang tidak adil di Gresik United. (Bola.com/Fahrizal Arnas)

Bola.com, Gresik - Seleksi pemain di Gresik United jelang Indonesia Soccer Championship (ISC) 2016 jadi sorotan. Penyebabnya, adanya tudingan dari peserta yang menilai proses seleksi tidak berjalan adil.

Adalah Faris Aditama, yang tetap dipertahankan dalam seleksi rela mundur dari seleksi karena mendapati sahabatnya, Qischil Gandrumini, dicoret pelatih Gresik United, Liestiadi. Selain sahabatnya itu, Kabib Sukron dan Kacung Khoirul Munif juga dicoret dari seleksi. Padahal, keduanya merupakan putra daerah Gresik dan musim lalu sudah memperkuat klub berjulukan Laskar Joko Samudro itu.

Faris menilai tiga pemain itu kualitasnya lebih baik dari pemain baru yang didatangkan Liestiadi dari bekas klub yang dilatihnya, Persiba Balikpapan.

Liestiadi pun merespons penilaian itu. "Kalau tidak fair, mengapa saya tidak coret Faris juga? Saya pikir, tidak perlu menanggapi tudingan itu karena tidak penting bagi saya," ujar Liestiadi.

Advertisement

Soal pencoretan Kacung dan Kabib, Liestiadi menyatakan ia punya pertimbangan sendiri yang tidak bisa disebutkannya. Namun ia pastikan, pencoretan keduanya murni karena faktor teknis, bukan nonteknis.

Kacung dan Kabib, misalnya. Meski diminta manajemen untuk memprioritaskan putra daerah, Liestiadi tak khawatir soal pencoretan kedua pemain tersebut. Eks pelatih PSM Makassar itu berujar bisa mempertanggungjawabkan keputusannya mendepak dua pemain itu.

"Ini era profesional. Jadi putra daerah sekali pun tidak bisa kami tampung jika memang kemampuannya di bawah pemain dari luar daerah. Toh, selain mereka masih ada putra daerah lainnya yang saya pertahankan," jawab Liestiadi.

Memang ada sejumlah pemain asal Gresik yang masih mengikuti proses seleksi. Juga ada pemain senior, Agus Indra Kurniawan, di timnya. Jadi, Liestiadi merasa tak perlu kebakaran jenggot terkait tudingan tersebut. "Saya pelatihnya dan saya berhak membuat keputusan karena saya yang bertanggung jawab penuh terhadap hasil dan capaian tim ini," katanya.

Manajer Gresik United, Bagoes Cahyo Yuwono, juga tak mau menanggapi penilaian yang dilontarkan Faris. Bagoes justru menyerahkan sepenuhnya proses seleksi kepada sang pelatih. "Saya tidak mau intervensi karena itu wilayah pelatih. Saya percaya pelatih tahu yang terbaik untuk timnya," ucap Bagoes.

 

Berita Terkait