Bola.com, Jakarta - Garuda Indonesia mengaku tak bisa mengucurkan dana sponsorship untuk pebalap Formula 1 (F1) asal Indonesia, Rio Haryanto, karena sedang menjalankan program efisiensi besar-besaran.
Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) secara langsung telah mengajak Garuda Indonesia menjadi sponsor bagi Rio Haryanto. Selain mengirim surat resmi permohonan sponsorship, Menpora Imam Nahrawi juga berkunjung langsung untuk bertemu dengan petinggi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu.
Baca Juga
Melalui surat bernomor 499/MENPORA/III/2016 bertanggal 3 Maret 2016 dan ditembuskan kepada Kemenko PMK dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tentang permohonan dukungan sponshorship, Imam Nahrawi mengungkapkan perlunya dukungan untuk pebalap kelahiran Solo itu dari semua pihak. Namun, keinginan Menpora tampaknya belum bersambut.
“Saat ini belum memungkinkan karena Garuda Indonesia sedang menjalankan efisiensi besar-besaran. Kalau dipaksakan (menjadi sponsor) malah kontraproduktif,” kata Vice President Corporate Communication PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Benny S. Butarbutar, saat dihubungi bola.com, Senin (28/3/2016).
Benny mengatakan Garuda Indonesia sebenarnya sangat ingin membantu Rio Haryanto. Apalagi Rio adalah pebalap pertama asal Tanah Air yang bisa menembus ajang F1. Musim ini, putra pasangan Sinyo Haryanto dan Indah Pennywati, tersebut juga menjadi satu-satunya wakil Asia di F1.
“Garuda sebenarnya ingin sekali membantu. Tapi sekali lagi, saat ini situasinya tidak memungkinkan,” tegasnya.
Benny mengatakan bantuan yang bisa diberikan Garuda untuk saat ini adalah dengan memberikan diskon harga tiket bagi masyarakat Indonesia yang ingin menyaksikan balapan Rio Haryanto. Namun, dia belum menjelaskan dengan detail berapa besaran diskon dan bagaimana mekanismenya.
“Jadi kami akan bantu melalui tiket. Yang mau melihat balapannya Rio, akan diberi diskon tiket pesawat. Besaran diskonnya tergantung rute dan mekanisme harga pasar,” kata dia.
Garuda Indonesia saat ini masih menjadi salah satu sponsor klub Inggris, Liverpool. Tetapi, perusahaan penerbangan Indonesia ini tak akan memperpanjang kerja sama dengan The Reds saat kontrak berakhir pada Juni ini.