Bola.com, Surabaya - Surabaya United berpindah dari Surabaya ke Sidoarjo selama bertanding di Indonesia Soccer Championship. Dampak terburuk, mereka bakal ditinggalkan suporter Bonek pro Persebaya ISL dan tidak bisa menggaet suporter baru.
Tapi bisa juga sebaliknya, tim yang dulu bernama Persebaya ini bisa jadi masih mendapatkan dukungan dari pendukung lamanya, juga mendapatkan suporter baru. Manajemen berharap, kemungkinan kedua yang terjadi pada Surabaya United saat berkiprah di ISC 2016 nanti.
“Kami sudah melakukan komunikasi dengan teman-teman Bonek. Semoga mereka memahami apa yang kami lakukan. Bagaimana pun, kami membutuhkan mereka, karena mereka suporter yang selalu berada di belakang kami,” tutur Rahmad Sumanjaya, manajer operasional Surabaya United.
Seperti diketahui, Surabaya United memilih pindah kandang ke Stadion Gelora Delta, Sidoarjo karena harga sewa Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, terlalu tinggi, sementara pemasukan dari tiket penonton terlalu kecil. Gara-gara masalah ini, Surabaya United tekor ratusan juta rupiah selama bermarkas di Surabaya.
Baca Juga
Sebagai perbandingan, harga sewa Stadion Gelora Bung Tomo untuk setiap pertandingan mencapai Rp 105 juta. Sementara di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, panpel hanya mengeluarkan dana sebesar Rp 35 juta untuk sekali pertandingan.
Karena itu, sejak wacana pindah kandang diembuskan, manajemen Surabaya United tak henti-hentinya menjalin komunikasi secara intens dengan kelompok suporter yang lebih dikenal dengan sebutan Bonek pro Persebaya ISL itu.
Komunikasi serupa dilakukan manajemen Surabaya United dengan Deltamania. Sejak persiapan ISC 2016, manajemen sudah melakukan pendekatan kepada kelompok suporter asal Sidoarjo ini, bahkan sejak Piala Jenderal Sudirman lalu. Sebagai bukti, dalam beberapa kesempatan Surabaya United menyertakan Ketua Umum Deltamania, Syaiful Baqirok.
Baqirok mengakui, manajemen Surabaya United meminta dukungan pada dirinya dan anggota Deltamania selama berkandang di Sidoarjo. Beberapa kali Baqirok juga bertemu langsung dengan manajer Surabaya United Rahmad Sumanjaya, maupun CEO tim berjulukan The Great Alligator ini, I Gede Widiade.
“Saya sudah sosialisasikan hal ini dengan anggota, terutama korwil-korwil. Sejauh ini tanggapannya cukup positif,” jelas Baqirok.
Manajemen Surabaya United sendiri optimistis, mereka akan mendapatkan dukungan dari Bonek serta Deltamania secara bersamaan lantaran di Surabaya sendiri tidak ada tontonan sepak bola level tertinggi, begitu pun dengan Deltamania yang notabene tim kesayangannya (Deltras Sidoarjo) hanya berkompetisi di kasta tertbawah, Liga Nusantara.
“Saya punya keyakinan Surabaya United tak menemui kendala soal dukungan karena kami sudah lama mempersiapkan semua ini,” terang Rahmad.