Bola.com, Melbourne - Keputusan Formula 1 (F1) tetap menggunakan format kualifikasi eliminasi untuk GP Bahrain membuat Bos Mercedes GP, Toto Wolff, geram. Dia mengkritik manuver para pemegang otoritas pembuat aturan di F1 yang menyebabkan opsi kembali ke kualifikasi model lama gagal terealisasi.
Baca Juga
Otoritas pembuat aturan F1 banjir kritikan setelah format baru kualifikasi yang diterapkan pada GP Australia, 20 Maret 206, berujung berantakan. Meskipun Q1 dan Q2 berjalan menarik, penonton disuguhi atraksi yang sangat minim pada Q3. Para pebalap memilih hanya turun satu lap untuk membukukan catatan waktu lap terbaik. Hasilnya, fase kualifikasi pun minim kejutan maupun aksi-aksi menarik.
Seusai GP Australia, pebalap dan pemilik tim ramai-ramai meminta pembatalan kualifikasi eliminasi pada GP Bahrain. Namun, keinginan itu terganjal. Keputusan mempertahankan kualifikasi eliminasi diambil setelah dalam pemungutan suara oleh Grup Strategi F1 untuk membatalkan sistem tersebut, Kamis (24/3/2016), gagal mencapai persetujuan bulat. Alhasil, otoritas F1 tidak bisa mengajukan perubahan aturan ke Federation Internationale del'Automobile (FIA).
“Akhir pekan ini kita akan melihat format baru kualifikasi tetap dipertahankan setelah debut yang tak mengesankan di Australia. Tim-tim mencapai kesepakatan tentang format itu dan opini mereka tidak positif. Kami menilai ini bukan format yang tepat. Sulit melihat bagaimana format baru tersebut bisa menghibur fans pada akhir pekan ini di Bahrain,” ujar Wolff, seperti dilansir Crash, Selasa (29/3/2016).
“Kami menjadi sorotan soal ini. Jadi berpikir hati-hati sangat diperlukan untuk menentukan langkah yang cerdas dari posisi kami sekarang,” imbuh dia.
Meskipun mempertahankan format baru kualifikasi, otoritas F1 tetap membuka celah untuk evaluasi. Berdasar kesepakatan anggota Grup Strategi F1, format kualifikasi tersebut bakal ditinjau kembali seusai balapan di Bahrain.
Wolff pun berharap para pemegang otoritas di F1 benar-benar mempertimbangkan kepentingan fans dalam mengambil keputusan final soal kualifikasi.
“Fans F1 menginginkan balapan yang ketat, dalam format yang mereka pahami. Kami seharusnya bisa memberikan hal itu kepada mereka, baik yang menonton di tribune sirkuit maupun melalui televisi di seluruh penjuru dunia,” ujar Toto Wolff.