Bola.com, Gianyar - Kendati gagal melaju ke final Torabika Bhayangkara Cup 2016 setelah disingkirkan Persib Bandung di semifinal (30/3/2016) dengan skor 1-0, Bali United perlahan tapi pasti menjelma jadi salah satu tim elite di negeri ini.
Bukan hanya dari sisi performa tim yang terus membaik dengan mengandalkan pemain muda, melainkan hingga luar lapangan. Salah satu yang digarap serius manajemen klub berjulukan Serdadu Tridatu ini adalah bisnis dari sektor merchandise.
Bersamaan dengan laga penyisihan Grup B Torabika Bhayangkara Cup 2016, manajemen Serdadu Tridatu meresmikan toko resmi (official store) yang didalamnya menjual berbagai merchandise Bali United.
Baca Juga
"Awalnya kami menjalankan toko online. Permintaan tinggi dan akhirnya official store dibuka di Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar," kata Katharine Wiana, Direktur Bisnis Bali United.
Wujud dari official store itu tidak main-main. Berlokasi di sebelah kanan pintu VVIP Stadion Dipta, tampilan depannya persis seperti store modern yang dimiliki klub mancanegara.
Kehadiran toko ini juga membuat kondisi luar Stadion Dipta yang awalnya agak kumuh menjadi lebih tertata. Meski, di samping kanan dan kiri toko itu masih berdebu dan banyak penjual makanan kaki lima.
Saat hendak masuk, dua orang penjaga berjaga di dua pintu masuk. Pintu itu dilengkapi sensor pendeteksi barang. Jadi, jangan harap bisa mengambil barang sembarangan tanpa membayar.
Tatanan dalam toko sangat nyaman. Semua merchandhise tersedia. Dari yang terkecil seperti gelang, stiker, kalung, gantungan kunci, botol minum, poloshirt hingga jersey original. Semua produk juga disiapkan untuk fans wanita, pria, dan anak-anak.
Baru sekitar dua minggu buka, jersey asli Bali United paling diburu. "Size XL jersey asli sudah habis cuma beberapa hari saja," kata Evi, supervisor Official Store Bali United.
Pembeli yang datang ke toko juga bukan hanya suporter saja. Beberapa polwan yang berjaga di pertandingan penyisihan saat itu ikut berburu merchandise Bali United sebagai oleh-oleh.
Manajemen Bali United memang sudah berpikir bila di masa mendatang merchandise itu bisa dijadikan suvenir oleh wisatawan. "Makanya toko buka Selasa sampai Minggu. Justru Senin libur karena wisatawan banyak datang akhir pekan," imbuh Evi.