3 Pemain Kunci Arema yang Bisa Repotkan Persib

oleh Wiwig Prayugi diperbarui 03 Apr 2016, 11:00 WIB
3 pemain kunci Arema Cronus untuk mengalahkan Persib Bandung. (Bola.com/Rudi Riana)

Bola.com, Jakarta - Arema Cronus dianggap lebih siap menghadapi laga final Torabika Bhayangkara Cup 2016 melawan Persib Bandung, Minggu (3/4/2016) di Stadion Utama Gelora Bung Karno. 

Hal itu dikatakan pelatih Persib, Dejan Antonic. Dejan menilai Arema di atas angin karena hampir semua pemain sudah berkumpul sejak lama, dibanding Persib yang ditinggal banyak pemain pilar dan seperti membangun tim dari nol. Pemain yang tergolong baru di Singo Edan, seperti Hamka Hamzah, Goran Gancev, dan Esteban Vizcarra juga sudah menjalani banyak pertandingan.

Dari sekian banyak pemain lama Arema Cronus, tiga pilar lama masih tetap menjadi andalan. bola.com mengulas tiga pemain kunci Arema yang akan merepotkan Persib. 

1. Cristian Gonzales  

Cristian Gonzales tak tergantikan sebagai striker targetman Arema. Penampilannya cukup stabil dalam beberapa turnamen. Pada Bali Island Cup, Gonzales disebut sebagai pemain terbaik. Di tangan Milomir Seslija, kemampuan Gonzales keluar maksimal dalam formasi 4-3-2-1. Ia mencetak lima gol (satu hat-trick) dan satu assist

Advertisement

Saat berjumpa Persib, Gonzales juga punya andil terhadap gol Srdan Lopicic. Bola hasil sundulannya gagal diantisipasi Made Wirawan dan langsung disambar Lopicic. 

Gonzales juga menunjukkan ketajaman dalam babak penyisihan Torabika Bhayangkara Cup. Ia mencetak dua gol ke gawang Bali United. Fakta lain, memang Arema kesulitan menang dengan skor banyak dalam fase itu. Setelah laga melawan Bali United, Arema memang tak pernah menang dengan skor telak. Arema hanya menang 1-0 melawan Persija Jakarta, lalu ditahan imbang Persipura dan PS Polri.  

Penyerang Arema Cronus, Cristian Gonzales, berlatih jelang final Torabika Bhayangkara Cup 2016 melawan Persib Bandung di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (2/4/2016). (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Menarik melihat aksi El Loco dalam laga final. Persib merupakan tim yang pernah diperkuat ayah empat anak ini. Bahkan, catatan golnya untuk Persib Bandung luar biasa. Maung Bandung jadi tim yang paling banyak diberi gol, yakni 41, dalam rentang ISL musim 2008/2009 hingga 2010/2011. Sedangkan di Arema pada 2013 hingga 2015 total 34 gol dia ciptakan.  

2 dari 3 halaman

Selanjutnya

2. Hendro Siswanto

Hendro Siswanto memang tak setenar Esteban Vizcarra yang flamboyan dan kerap beraksi meliuk-liuk menerobos pertahanan lawan. Tapi, karakter Hendro sebagai gelandang pekerja keras serta enegik dan mampu menjaga keseimbangan menyerang dan bertahan disukai Milomir Seslija. 

Biodata: Hendro Siswanto (Bola.com/Samsul Hadi)

Terbukti, selama babak penyisihan hingga semifinal, Milo menurunkan Hendro ketimbang Ahmad Bustomi yang kondisinya juga tidak fit. Dari lima laga yang dilalui Singo Edan, pemain asal Tuban itu empat kali tampil sebagai starter, yakni saat melawan Bali United, Persija, dan Persipura. Hanya pada saat menghadapi PS Polri, Hendro masuk dari bangku cadangan menggantikan Ahmad Bustomi. 

Hendro Siswanto dibutuhkan Arema saat melawan Persib karena ada dua gelandang Maung Bandung yang juga bertipikal energik, Hariono dan Kim Kurniawan. Sisi negatif dari Hendro adalah emosi yang kadang kurang terkontrol. Ia sebenarnya mendapat kans untuk jadi pemain yang lebih tenang semenjak mengemban ban kapten saat di Bali Island Cup. 

3 dari 3 halaman

Selanjutnya

3. Ahmad Alfarizi

Dua gol Ahmad Alfarizi (satu dianulir) ke gawang Sriwijaya FC dalam babak semifinal jadi bukti pemain berusia 28 tahun ini punya kekuatan tersembunyi Milomir Seslija yang bisa memecahkan kebuntuan timnya.  

Alfarizi telah menunjukkan kematangan. Terbukti, posisi bek kiri di Arema dalam satu tahun terakhir menjadi milik Alfarizi. Menjadi seperti sekarang bukan hal mudah bagi pemain kelahiran Malang. Alfarizi pernah bernasib sama seperti Kiko Insa, yakni dipinjamkan ke klub lain. 

Tepatnya pada 2013, Alfarizi mampir di Persija Jakarta. Pelatih Macan Kemayoran saat itu, Benny Dollo memang telah lama mengincar Alfarizi. Setelah kembali ke Malang, pelan tapi pasti Alfarizi mampu mengeluarkan kemampuan terbaik. Hingga kini, ia menjadi andalan tiga pelatih, almarhum Suharno, Joko Susilo, dan Milomir Seslija. 

Bek kiri Arema Cronus, Ahmad Alfarizi merayakan gol yang dicetaknya ke gawang Bali United Pusam pada laga pembuka Bali Island Cup 2016 di Stadion I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Kamis (18/2/2016). (Bola.com/Kevin Setiawan)

Karakternya yang lugas dan cepat dalam transisi bertahan ke menyerang jadi salah satu keunggulannya. Dalam dua turnamen, Alfarizi mencetak dua gol. Pertama saat Arema bersua Bali United dalam laga pembuka Bali Island Cup. Gol terbaru Alfarizi mengantarkan Arema Cronus ke final Torabika Bhayangkara Cup 2016.

Berita Terkait