Bola.com, Sakhir - Kontroversi kualifikasi Formula 1 memasuki babak baru saat muncul ide dari Bernie Ecclestone untuk menggunakan format agregat. Pebalap Ferrari, Sebastian Vettel, menyebut kontroversi yang terus bergulir telah menjadikan F1 layaknya sirkus.
Bos tim-tim F1 melakukan pertemuan dengan Supremo F1, Bernie Ecclestone dan Presiden Federation Internationale del'Automobile (FIA), Jean Todt, di paddock Sirkuit Sakhir, Bahrain, Minggu (3/4/2016). Agenda pertemuan tersebut untuk membahas langkah lanjutan soal format kualifikasi eliminasi yang mendapat kritikan tajam dari para pebalap.
Baca Juga
Namun, pertemuan itu tak menghasilkan kesepakatan apapun, termasuk apa yang harus dilakukan untuk balapan selanjutnya di GP China. Menurut rumor yang beredar, kesepakatan tak tercapai karena kengototan Ecclestone.
Pria Inggris itu bersikukuh tak mau kualifikasi kembali ke format lama seperti musim 2015. Ecclestone justru menggulirkan ide baru, yaitu kualifikasi berformat agregat. Hasil kualifikasi bakal dihitung berdasar agregat dua catatan waktu terbaik dari tiap sesi (Q1, Q2, dan Q3).
Ide tersebut langsung ditentang Vettel. “Ini saatnya pergi ke sirkus,” sindir Vettel, ketika ditanya ide baru soal format kualifikasi sistem agregat, seperti dilansir Sky Sports, Selasa (5/3/2016).
“Itu ide bagus jika Anda ingin hal random terjadi. Tapi F1 seharusnya soal balapan,” imbuh pebalap asal Jerman tersebut.
Dengan format agregat, pebalap yang membukukan catatan waktu lap tercepat pada setiap sesi tak otomatis bakal berada di peringkat teratas. Jika catatan waktu terbaik keduanya kurang bagus di masing-masing sesi, pebalap tersebut bisa saja kehilangan kans untuk menempati pole position.
Sistem tersebut dikhawatirkan bakal membuat fans F1 kebingungan. Apalagi, mereka juga belum terbiasa dengan kualifikasi F1 berformat eliminasi yang sudah digunakan pada GP Australia dan GP Bahrain.