Sunarto: Pahlawan Arema, Francesco Totti, hingga Ryan Giggs

oleh Iwan Setiawan diperbarui 06 Apr 2016, 07:30 WIB
Wawancara eksklusif bola.com dengan Sunarto. (Bola.com/Samsul Hadi)

Bola.com, Malang - Keberuntungan mulai menaungi striker Arema Cronus, Sunarto. Sempat menghilang karena jarang dapat kesempatan bermain, penyerang berusia 25 tahun ini kembali jadi kartu joker dengan mencetak gol penting bagi Tim Singo Edan.

Advertisement

Di ajang Torabika Bhayangkara Cup 2016, dia mencetak dua gol. Satu gol dicetak ke gawang Sriwijaya FC memastikan Arema lolos ke semifinal. Satu lagi di partai final saat Kera-kera Ngalam mengalahkan Persib Bandung 2-0.

Apa resep Sunarto bisa langsung tajam setelah sebelumnya lebih sering jadi pelanggan bench pemain? Berikut petikan wawancara bola.com dengan sang pemain di Malang pada Selasa (5/4/2016):

Anda kembali jadi kartu as Arema dengan mencetak gol-gol penting. Apa rahasianya?

Hal ini berkat doa semua orang yang cinta kepada Arema. Saya bersyukur bisa cetak gol penting buat tim, tapi prinsipnya saya lebih senang jika Arema menang. Tak mencetak gol asal Arema sukses mengalahkan lawan, hati saya sudah senang.

Hidup saya tidak neko-neko, mengalir saja. Kalau sekarang saya bisa mencetak gol penting memang itu sudah jadi jalannya. Nikmati saja berkah dari Allah SWT.

Pelatih Milomir Seslija sekarang mengembalikan posisi asli sebagai striker bukan lagi gelandang sayap. Apa itu juga berpengaruh mengembalikan insting mencetak gol?

Bagi saya main diposisi mana saja itu sama. Saya selalu terima mau dimainkan di mana. Cadangan atau bahkan tidak masuk line-up sama sekali juga saya terima. Yang penting ikhlas saja menerima rejeki yang didapat seperti apa.

Kalau sekarang pelatih memasang saya jadi penyerang, tentu saya coba jalani sebaik mungkin. Terpenting bagi saya adalah bisa berkontribusi buat permainan tim.

Ada kesan Anda pasrah menerima segala kemungkinan di Arema. Apa sebenarnya target yang ingin dicapai dalam waktu dekat? 

Jujur saya tidak memiliki target pribadi. Yang terpenting target tim bisa dapat hasil yang maksimal. Seperti juara yang diraih dalam turnamen kemarin (Torabika Bhayangkara Cup 2016)

Anda tidak ingin suatu saat nanti jadi striker utama Arema? Karena selama ini jadi pemain cadangan.

Saya selalu bersyukur dapat kesempatan seperti apa. Kalau main ya saya siap. Kalau tidak pun saya terima dengan lapang dada.

Anda produk Akademi Arema yang sukses menembus tim senior walau jarang jadi starter. Apa tidak ada rencana pindah klub agar dapat kesempatan bertanding lebih banyak?

Sementara ini rejeki saya masih di Arema. Saya merasa nyaman bisa lebih dekat dengan keluarga, karena saya arek Malang.

Punya mimpi menjadi loyalis seperti Francesco Totti di AS Roma atau Ryan Giggs di Manchester United?

Selama Arema Cronus mau dan membutuhkan, saya akan tetap bertahan. Dan saya harap memang selalu bisa bermain di klub yang saya cintai.

Berita Terkait