Bola.com, Malang - Keras dan disiplin menjadi ciri khas pelatih Arema Cronus, Milomir Seslija saat melatih timnya. Hal tersebut dirasakan pemain sayap, Dendi Santoso. Menurutnya pelatih asal Bosnia keras dalam latihan terutama dengan pemain yang bermain di posisi vital seperti dirinya.
Pemain yang menempati posisi pemain sayap kanan ini merasakan gaya kepelatihan Milo yang disiplin dan kerap meledak-ledak menjadi senjata timnya bisa meraih gelar juara Torabika Bhayangkara Cup 2016. Hasil dari pola latihan Milo itu juga dirasakan benar oleh Dendi.
“Pelatih Milo punya karakter yang tegas. Saya sendiri merasakan hasil dari gaya latihan Milo yang keras. Saya lebih disiplin dalam berlatih dan juga disiplin waktu,” jelas Dendi saat dihubungi bola.com.
Baca Juga
Tak bisa dimungkiri pula, bahwa disiplinnya Milo juga berimbas kepada penampilan pemainnya di lapangan. Dalam laga final melawan Persib Bandung pada 3 April 2016, Arema melakukan tembakan sebanyak 11 kali, tiga di antaranya tepat sasaran (2 berbuah gol).
Pertahanan Singo Edan juga bermain sangat disiplin. Kuartet bek Arema membuat lini serang Persib mandek dan terlihat bingung mencari cara menembus kotak 12 pas Arema. Bahkan dari sisi sayap, pemain-pemain Persib juga kalah duel dengan pemain Arema, terutam Ryuji Utomo.
“Alhamdulilah mas, kami bisa juara Piala Bhayangkara. Saya pribadi bangga dengan gelar juara yang kami raih di Senayan,” lanjut pemain asli Malang ini.
Berikutnya, pemain kelahiran 9 Mei 1990 ini sangat berambisi membawa Arema mencapai posisi terbaik dalam pagelaran Indonesia Soccer Championship (ISC) A 2016.
“Saya pribadi ingin tampil lebih baik dan konsisten di Arema. Dengan begitu semoga saya bisa menyumbangkan gelar juara bagi Arema di ISC nanti,” kata pemain yang juga hobi memakai skuter ini.