Bola.com, Paris - Pembukaan Piala Eropa 2016 tinggal dua bulan lagi. Prancis menjadi tim unggulan yang diprediksi memiliki kans besar bakal merengkuh trofi juara. Satu di antara modal mereka adalah komposisi pemain armada Didier Deschamps.
Faktor lini tengah menjadi bagian penting. Deschamps menyebut, kekuatan pola permainannya ada di area sentral. Tak heran jika Paul Pogba dkk wajib konsisten dan punya kreasi tinggi. Bukan tanpa alasan jika sang pelatih sangat berharap mobilitas di area ini bisa maksimal.
Baca Juga
Secara tradisi, setiap gelar juara yang diraih Prancis di pentas Eropa dan dunia, berasal dari konsistensi serta penampilan brilian deretan bintang lapangan tengah. Di antara deretan kombinasi lini tengah, titik terbaik saat Prancis tampil di arena Piala Eropa 1984.
Seperti dilansir situs France Football, Rabu (6/4/2016), pola empat gelandang yang diterapkan Prancis pada Piala Eropa 1984, menjadi kunci. Pelatih Michel Hidalgo menunjukkan kelihaiannya dalam meramu empat pemain berkarakter beda.
Empat gelandang yang menjadi andalan Prancis saat meraih juara Piala Eropa 1984, yaitu Luis Fernández, Alain Giresse, Jean Tigana dan Michel Platini. Proses pemilihan empat pemain tersebut tergolong rumit.
Maklum, Pelatih Michel Hidalgo memboyong seluruh pemain tengah terbaik. Selain empat nama tersebut yang akhirnya terpilih, Prancis masih memiliki bintang muda berusia 21 tahun, Jean-Marc Ferreri, Daniel Bravo, Bernard Genghini, Bruno Bellone dan Didier Six.
Deretan nama tersebut sedang moncer, dan sempat membuat Hidalgo pusing untuk menentukan formasi terbaik. Namun, akhirnya sang arsitek memutuskan untuk menggunakan jasa kuartet Fernandez, Giresse, Tigana dan Platini.
Hasilnya sungguh luar biasa, karena mereka mampu menjadi jawara usai menekuk Spanyol dengan skor 2-0. Dua gol lahir dari Michel Platini pada menit ke-57 dan striker Bruno Bellone (90').
Hebatnya, Michel Platini menambah gelar kala berstatus top skorer turnamen dengan 9 gol. Tak hanya itu, Platini, Girezze dan Tigana masuk ke jajaran starting line up terbaik di Prancis 1984. Mereka bergabung degan Kiper Harald Schumacher (Jerman), Joao Pinto (Portugal), Fernando Chalana (Portugal), Rudi Voller (Jerman), Karlheinz Forster (Jerman Baratt), Morten Olsen (Denmark), Andreas Brehme (Jerman Barat) dan Frank Arnesen (Denmark).
Satu di antara alumni Prancis 1984, Luis Fernandez berharap anak asuh Deschamps bisa meniru apa yang telah mereka lakukan di masa lampau. Tak hanya pada 1984, melainkan juga kala merebut trofi juara Piala Dunia 1998.
"Komposisi pemain saat ini sangat layak untuk menjadi yang terbaik. Faktor dukungan penonton sebenarnya tak dominan, karena bagiku justru mentalitas dan psikologis para pemain yang berpengaruh," tegas Fernandez.
Sumber: France Football