Gempa di Ciamis, Pemain Asing Surabaya United Satu Ini Histeris

oleh Zaidan Nazarul diperbarui 08 Apr 2016, 08:00 WIB
Abel Gebor, ketakutan dengan bencana alam gempa di Garut. (Bola.com/Fahrizal Arnas)

Bola.com, Surabaya - Gempa bumi berkekuatan 6,1 skala richter yang terjadi di Garut (6/4/2016) ternyata juga dirasakan para pemain Surabaya United yang sedang menginap di hotel Priangan, Ciamis. Keruan saja, seluruh pemain, ofisial tim, serta semua tamu hotel tersebut berhamburan keluar dan memilih menjauhi gedung tersebut.

Nah, di saat itulah ada kejadian lucu. Saking ketakutannya, salah satu pemain asing Surabaya United, Abel Dekar Gebor, yang berada di kerumunan banyak orang berteriak histeris. Ia berdoa dengan nada ketakutan sambil menangis.

Bibir pemain kelahiran Liberia berpaspor Amerika Serikat ini tak berhenti meminta kepada Tuhan agar ia diselamatkan dari bencana tersebut.

Advertisement

Pemain yang tiga kali membela timnas Liberia itu tak malu-malu berdoa hingga bersuara. Keruan saja, ucapan sang pemain didengar oleh orang-orang di sekitarnya, termasuk rekan-rekan setimnya di Surabaya United.

“Dia bilang, ya Tuhan saya jauh-jauh datang ke sini terkena gempa. Selamatkan saya, karena saya tidak ingin mati di sini. Dia berdoa sambil menangis,” ujar Otavio Dutra menirukan ucapan Abel saat berdoa.

Kontan saja hal ini membuat rekan-rekan setimnya tertawa. Pasalnya, mereka tak menyangka pemain berperawakan kekar, dan berwajah garang macam Abel ternyata masih bisa ketakutan dan menangis saat menghadapi situasi seperti itu.

“Yang bikin lucu itu, kalau main kan dia garang. Ternyata begitu ada kejadian yang membuat kami semua panik, Abel paling kecil hatinya,” tutur striker Surabaya United, Rudi Widodo sembari terbahak-bahak.

Para pemain Surabaya United lebih ngakak ketika Abel semakin panik gara-gara ucapan Otavio Dutra. Legiun impor Surabaya United asal Brasil itu mengatakan pada Abel, percuma kamu berdoa, sebentar lagi langit ini juga runtuh menimpa kamu. Tanpa ia sadari, Abel mengucap “Oh my God” dengan wajah penuh cemas.

Kontan saja, tawa rekan-rekannya semakin keras, begitu juga orang-orang di sekelilingnya. Abel Gebor pun menyadari bila ia sedang dikerjai oleh Otavio Dutra. Ia pun berhenti berdoa meski wajahnya terlihat tetap panik.