Bola.com, Jakarta - Wacana Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) mendirikan federasi baru menggantikan PSSI direspons negatif oleh mantan Sekretaris Jenderal PSSI,Nugraha Besoes. Menurut sang mantan Sekjen PSSI tersebut, jika hal itu dilakukan maka secara tidak langsung Kemenpora menghilangkan sejarah persepak bolaan Indonesia.
Rencana pendirian federasi baru sepak bola Indonesia sempat dilontarkan pihak Kemenpora, dengan tujuan mengakhiri paceklik prestasi sepakbola nasional. Sejumlah tokoh yang berseberangan dengan PSSI kepemimpinan La Nyalla Mattalitti ikut mendorong rencana tersebut.
Baca Juga
"Marilah berpikir dulu, jika ada tikus di lumbung padi jangan lumbungnya yang dibakar. Tikusnya saja dibersihan. Bukan tidak boleh membentuk federasi baru, tapi mari kita jangan melupakan sejarah," kata Nugraha Besoes yang jadi Sekjen PSSI di era kepemimpinan Agum Gumelar dan Nurdin Halid.
Nugraha menyebut, PSSI didirikan untuk mempererat persatuan dan kesatuan untuk melawan penjajah Belanda dan Jepang. Jadi, secara tidak langsung PSSI ikut berperan dalam memerdekakan Republik Indonesia dari cekraman kolonial.
"Jangan melupakan sejarah, dan jangan juga kemudian jangan membiarkan sejarah itu tak bernilai. Tidak susah untuk membentuk federasi baru, tapi kalau PSSI-nya masih ada, nanti FIFA bertanya yang membubarkan siapa? Ujung-ujungnya balik ke statuta lagi," ujarnya.
Bukan hanya soal pendirian federasi baru saja yang menjadi sorotan Nugraha. Kasus hukum yang menimpa Presiden PSSI, La Nyalla Mattalitti, juga jadi perhatiannya.
La Nyalla jadi tersangka kasus korupsi dana hibah Kadin Jawa Timur. Ia kini jadi buronan Kejati Jatim. "Kok kasus La Nyalla sekarang ini sampai menjadi isu yang besar? Zaman Nurdin Halid isunya besarnya Ketua Umum PSSI masuk penjara. Kontroversi muncul karena PSSI merubah statuta menyesuaikan dengan statuta FIFA," ungkap Nugraha.
Nugraha berempati ke kepengurusan PSSI saat ini. Saat berada di dalam federasi ia juga jadi korban pembekuan oleh Menpora, Andi Mallarangeng pada tahun 2010.
"Dulu itu yang tidak diakui adalah pengurusnya oleh FIFA. Kalau sekarang ini pengurusnya diakui FIFA, hati-hati lho kalau berniat membubarkan PSSI. Yang mengajukan federasi baru itu yang anggota," ungkap pria asal Bandung tersebut.