Kasus Judi Ilegal, Kento Momota Gagal Tampil di Olimpiade 2016

oleh Yus Mei Sawitri diperbarui 10 Apr 2016, 22:47 WIB
Pebulutangkis Jepang, Kento Momota, dicoret dari skuat bulutangkis Jepang yang akan tampil di Olimpiade Rio de Janeiro 2016 setelah terbukti terlibat judi ilegal. (Reuters/Issei Kato)

Bola.com, Tokyo - Pebulutangkis nomor dua dunia, Kento Momota, harus menerima kenyataan pahit dicoret dari tim Jepang untuk Olimpiade Rio de Janeiro 2016. Pencoretan ini dilakukan setelah sang pemain ketahuan beberapa kali berjudi di kasino ilegal.

Asosiasi Bulutangkis Jepang dalam rapat darurat, Minggu (10/4/2016), memutuskan untuk melarang Momota mengikuti berbagai turnamen bulutangkis hingga waktu yang tak terbatas. Sedangkan rekan setim Momota, Kenichi Tago, yang juga terbukti berjudi di kasino ilegal, dicoret dari daftar pemain Timnas hingga waktu yang tak terbatas.

Advertisement

Hukuman ini menjadi pukulan telak bagi sang bintang Jepang, Momota. Padahal, pria berusia 21 tahun tersebut telah dipastikan mendapat tiket ke Olimpiade 2016. Momota adalah pebulutangkis pria Jepang yang pertama meraih medali (perunggu) Kejuaraan Dunia yang didapatnya di Jakarta, pada Agustus tahun lalu. Dia juga menjadi kandidat potensial untuk meraih medali emas Olimpiade.

Kontroversi kasus Momota memicu kegemparan pada pekan lalu. Kepala Asosiasi Bulutangkis Jepang, Kinji Zeniya, meneteskan air mata di televisi saat mengatakan harus mengambil tindakan keras terhadap kedua pemain nasional itu. Pemerintah juga langsung mengutuk tindakan Momota dan Tago.

“Sangat penting mengambil sikap tegas terhadap pemain yang terbukti bersalah melakukan tindakan ilegal,” kata Zeniya, yang menyebut pintu kemungkinan akan kembali terbuka bagi Momota tampil di Olimpiade Tokyo 2020.

“Kans (tampil di Olimpiade Tokyo) tidak nol persen. Kami ingin mereka benar-benar memahami keseriusan situasi ini,” sambung Zeniya.

Berjudi masuk kategori tindakan yang melanggar hukum di Jepang. Saat meminta maaf secara langsung di hadapan publik, Kento Momota mengaku sudah enam kali mengunjungi kasino untuk berjudi. Dia menghabiskan uang sekitar 4.500 atau Rp 58 juta. Sedangkan Tago telah menghabiskan sekitar 100.000 dollar AS atau Rp 1,3 miliar di meja judi dan mengunjungi kasino sebanyak 60 kali.