Bola.com, Jakarta - Rio Haryanto optimistis menatap balapan ketiga F1 2016, GP China, 17 April 2016. Pebalap Manor Racing asal Indonesia itu sudah punya modal untuk meraih hasil bagus di Sirkuit Internasional Shanghai.
Bekal pertama Rio adalah keberhasilan masuk finis untuk pertama kali di F1 pada GP Bahrain, 3 April. Pebalap berusia 23 tahun itu menebus kegagalan menyelesaikan lomba sampai lap terakhir pada balapan debut di Australia, 20 Maret.
Baca Juga
"Saya mampu melahap 57 lap di Bahrain. Artinya, kondisi fisik saya kuat untuk balapan dari start sampai finis. Satu hal yang masih harus saya latih adalah kekuatan otot leher," kata Rio Haryanto dalam jumpa media di Jakarta pada pekan lalu.
Selain itu, Rio juga sudah sangat mengenal karakteristik Sirkuit Shanghai. Maklum, dia sudah sering balapan di sana saat masih tampil di ajang Asian Formula Renault Challenge dan Formula Asia 2.0 pada 2008-09.
"Shanghai merupakan sirkuit yang sangat teknikal, banyak memiliki high speed corner dan punya perbedaan elevasi di beberapa titik. Selain itu, ada juga trek lurus yang panjangnya 1 km dan itu menguntungkan saya karena berdasarkan speed trap mobil saya punya kecepatan yang bagus," ujar Rio.
"Namun, kecepatan di trek lurus saja tak cukup. Saya juga harus cepat saat melibas tikungan karena itulah yang akan menjadi pembeda dengan pebalap lain," tutur Rio.
Rio pernah dua kali naik podium utama di Shanghai. Namun, manajer Rio, Piers Hunnisett, menyebut kesuksesan di masa lalu tak akan berimbas apa pun terhadap balapan nanti.
"Mobil F1 berbeda dan lebih kompleks. Namun, minimal Rio Haryanto sudah mengenal Sirkuit Shanghai. Kami berharap pencapaian Rio kembali meningkat pada F1 GP China. Mengalahkan Pascal Wehrlein? Tak mudah, tapi di F1 apa pun bisa terjadi," kata Piers.