Arema Diguyur Bonus Sekantong Uang dari Ajudan Jusuf Kalla

oleh Iwan Setiawan diperbarui 11 Apr 2016, 18:00 WIB
Kapten Aema Cronus, Hamka Hamzah, tersenyum menerima kucuran bonus dari pembina klub, Teddy Minahasa. (Bola.com/Iwan Setiawan)

Bola.com, Malang - Euforia juara Torabika Bhayangkara Cup 2016 masih terasa di tim Arema Cronus. Meski sudah seminggu berlalu, perayaan kesuksesan masih saja dilakukan.

Seperti yang terjadi pada Minggu (10/4/2016) malam di  Ballroom Ijen Suites Hotel. Acara itu dibuat oleh pembina klub Arema Kombes Pol Teddy Minahasa yang juga ajudan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla. Dia datang juga memberikan bonus sekantong uang tunai kepada perwakilan pemain Arema Hamka Hamzah.

Advertisement

Syukuran ini dibuat bersamaan oleh Makota Rider, komunitas kendaraan bermotor elite Kota Malang yang dibina oleh Iwan Budianto, Agoes Soerjanto, dan Teddy Minahasa sendiri. "Baru sekarang saya bisa datang untuk ikut bersyukur dengan keberhasilan Arema jadi juara Piala Bhayangkara. Saya bahagia Arema bisa jadi yang terbaik di Torabika Bhayangkara Cup," kata Teddy.

Pria berkepala plontos tersebut masuk sebagai salah satu pembina Arema kala menjabat sebagai Kapolresta Malang pada tahun 2013 silam. Sejak itu dia kerap memberikan bonus kepada penggawa Kera-kera Ngalam. Pemain pun tampak sumringah dengan syukuran plus tambahan bonus tersebut.

Namun, berapa jumlah uang yang diberikan tidak disebutkan oleh Teddy. Bahkan Hamka yang menerima bonus  itu tak berani membuka langsung kantong yang diterimanya. "Rahasia ya," canda pemain kelahiran Makassar tersebut.

"Nanti saja dibuka setelah acara kelar dengan melibatkan seluruh awak tim," tambah Hamka yang kini berstatus kapten Tim Singo Edan.

Acara syukuran itu sendiri berlangsung selama tiga jam. Karena rampung pukul 23.00 WIB, agenda latihan Senin (11/4/2016) pagi yang harusnya digeber di Stadion Gajayana, Malang, harus dihapus. Tujuannya agar pemain dapat istirahat lebih panjang.

Selama tiga jam, sesi live music jadi yang paling meriah. Karena semua pemain dan pelatih Arema Cronus diwajibkan untuk joged bersama. Awalnya mereka malu-malu lantaran harus bejoget di hadapan para petinggi klub. Tapi setelah dipaksa naik bersamaan akhirnya penggawa Tim Singo Edan mau mendampingi dua penyanyi di atas panggung.