Bola.com, Bangkalan - Persaingan antarklub Divisi Utama di bursa transfer pemain semakin panas. Mereka saling rebut pemain berkualitas untuk berlaga di Indonesia Soccer Championship (ISC) B 2016. Menariknya, Persepam Madura Utama (MU) menjadi korban pergerakan bursa transfer tersebut.
Tim yang diarsiteki Jaya Hartono harus kehilangan delapan pemain pilar karena hijrah ke klub lain. Padahal, mereka merupakan tulang punggung Persepam MU hingga mencapai babak semifinal Piala Kemerdekaan 2015.
Baca Juga
Para pemain itu adalah Sandi Firmansyah (Surabaya United Bhayangkara), Lucky Wahyu (Barito Putera), Rossy Noprihanis (Madura United), Rasmoyo dan Deny Rumba (PSS Sleman), Khoirul Mashuda (Deltras), Sirvi Arvani (Persita),dan FX Yanuar.
"Perpindahan pemain saya anggap wajar karena mereka mencari suasana baru dan jaminan kesejahteraan yang lebih baik. Kepindahan pemain itu tak menyurutkan saya untuk membentuk tim tangguh di ISC B nanti," kata Jaya.
Sebenarnya, pelatih yang sukses memberi gelar juara Liga Indonesia 2003 kepada Persik Kediri itu tetap merekomendasikan ke manajemen agar para pemain tersebut dipertahankan karena sudah menyatu dengan skemanya.
Namun, rekomendasi itu tidak cukup karena kedelapan pemain itu lebih memilih hengkang ke klub lain dengan alasan yang berbeda-beda. "Rekomendasi saya telah disetujui manajemen, tapi pemain sendiri yang ingin hijrah. Yang jelas, saya tak risau karena masih banyak pemain lokal berkualitas di Indonesia," ia menuturkan.
Terakhir, Jaya menyebut hengkangnya Rossy Noprihanis dkk. dari Persepam MU karena kompetisi yang simpang siur. "Sehingga pemain mencari klub yang lebih dulu serius mengontrak mereka. Pada latihan pertama, semua pemain itu bergabung, kemudian satu per satu lepas karena dapat tawaran klub lain," ia memungkasi.