5 Penyebab Barcelona Keok dari Atletico Madrid di Liga Champions

oleh Rizki Hidayat diperbarui 15 Apr 2016, 09:09 WIB
Meski tampil dominan sepanjang laga, Barcelona dibuat tak berkutik saat bersua Atletico Madrid pada leg kedua perempat final Liga Champions di Estadio Vicente Calderon. (Reuters/Juan Medina)

Bola.com - Langkah Barcelona di Liga Champions musim ini harus terhenti di perempat final. Los Cules gagal melaju ke semifinal usai dikalahkan Atletico Madrid.

Advertisement

El Barca mengawali perempat final Liga Champions dengan hasil positif. Pada leg pertama yang dihelat di Camp Nou, 6 April 2016, skuat Catalan meraih kemenangan 2-1. Sepasang gol Blaugrana disarangkan Luis Suarez (63', 74'), sedangkan gol tunggal Atletico dicetak Fernando Torres (25').

Ketika gantian melawat ke markas Los Rojiblancos di Estadio Vicente Calderon, Barcelona dibuat tak berkutik. Tampil dominan dengan mencatatkan 72 persen penguasaan bola, Barca kalah dua gol tanpa balas. Dua gol Atletico dicetak oleh Antoine Griezmann menit ke-36 dan 88.

Hasil tersebut membuat Barcelona kandas karena kalah agregat 2-3 dari Atletico Madrid. Selain itu, Barca juga harus mengubur impiannya mempertahankan trofi Liga Champions yang diraih musim lalu.

Turun dengan skuat terbaiknya, termasuk memainkan trio MSN (Lionel Messi - Luis Suarez - Neymar), Barcelona tetap tak mampu menghentikan laju Atletico Madrid yang juga menyingkirkan mereka dari perempat final Liga Champions musim 2013-2014.

Lantas, apa yang salah dari Barcelona? Bola.com coba mengulasnya seperti dilansir Sport.es:

1. Trio MSN Mulai Kelelahan

Dua bintang Barcelona, Lionel Messi dan Neymar mulai kelelahan akibat padatnya jadwal pada musim ini. (AFP/Gerard Julien)

Messi, Suarez, dan Neymar merupakan sosok penting di lini depan Barcelona. Berkat kontribusi ketiganya, skuat Catalan sukses merengkuh treble winner di musim lalu, yakni La Liga Spanyol, Copa del Rey, dan Liga Champions.

Trio MSN pun masih menjadi andalan di musim ini. Messi telah mendulang 37 gol dari 42 pertandingan, Suarez dengan 45 gol dari 46 laga, dan Neymar yang mengoleksi 27 gol dari 42 partai. Namun akibat padatnya jadwal, mulai dari membela Barcelona dan timnas negara masing-masing membuat Messi, Suarez, dan Neymar kelelahan.

Hal tersebut terlihat dalam pertandingan leg kedua perempat final Liga Champions melawan Atletico Madrid. Berdasarkan statistik di situs resmi UEFA, Messi hanya melepaskan tiga tembakan tanpa ada satu pun yang mengarah ke gawang.

Bahkan, La Pulga yang dikabarkan mengalami cedera otot dan gangguan pada pencernaan, peceklik gol dalam lima pertandingan terakhir bersama Barcelona. Sedangkan Suarez memperoleh dua peluang emas yang gagal membuahkan hasil, serta Neymar hanya melepaskan satu tembakan tepat sasaran sepanjang 90 menit.

2. Buruknya Performa Lini Belakang

Dua bek tengah Barcelona, Gerard Pique dan Javier Mascherano kerap kesulitan menahan serangan pemain Atletico Madrid. (AFP/Javier Soriano)

Kekalahan 0-2 dari Atletico Madrid tak lepas dari buruknya performa lini belakang Barcelona yang dihuni Dani Alves, Gerard Pique, Javier Mascherano, dan Jordi Alba. Keempat nama tersebut kerap kesulitan membendung serangan balik Atletico yang digalang Gabi, Koke, Augusto Fernandez, hingga Antoine Griezmann.

Sepasang gol Los Rojiblancos yang dicetak Griezmann tercipta akibat buruknya kerja sama lini pertahanan El Barca. Griezmann yang berhasil mencetak gol pembuka Atletico pada menit ke-36 usai memanfaatkan umpan lambung Saul Niguez tak mendapat pengawalan berarti. Sementara itu, gol kedua Griezmann dari titik putih pada menit ke-88 tercipta akibat rapuhnya pertahanan Los Cules.

Berawal dari serangan balik yang dibangun Filipe Luis, barisan belakang Barca hanya dikawal Andres Iniesta yang merupakan seorang gelandang. Sedangkan Mascherano dan Pique telat turun ke belakang untuk menghalau serangan Atletico. Bahkan, Iniesta sampai harus menghentikan bola hasil umpan Luis kepada Griezmann dengan tangan di dalam kotak penalti.

3. Luis Enrique Tak Menemukan Solusi

Pelatih Barcelona, Luis Enrique (Reuters/Sergio Perez)

Barcelona benar-benar mati kutu saat bermain di kandang Atletico Madrid. Berdasarkan statistik yang dicatat Opta, Barca hanya sekali menyentuh bola di dalam kotak penalti Atletico pada babak pertama.

Pelatih Barca, Luis Enrique, seperti kesulitan untuk menemukan taktik yang tepat agar bisa membongkar rapatnya barisan belakang Los Rojiblancos. Menarik keluar Ivan Rakitic dan memasukkan Arda Turan, serta menggantikan Dani Alves dengan Sergi Roberto pada menit ke-64 tak memberikan pengaruh berarti terhadap serangan Los Cules. Barcelona pun gagal mencetak gol hingga akhirnya tunduk 0-2 dari Atletico Madrid.

4. Pemain Pelapis yang Kurang Mumpuni

Arda Turan (Reuters/Sergio Perez)

Barcelona memboyong 18 pemain saat menghadapi Atletico Madrid, di mana tujuh nama duduk di bangku cadangan. Tujuh pemain yang menjadi pemain pengganti adalah Arda Turan, Sergi Roberto, Douglas, Adriano, Claudio Bravo, Marc Bartra, dan Munir El Haddadi.

Sayang, para pemain pelapis tak mampu memberikan dampak positif terhadap performa Barca khususnya pada babak kedua. Arda Turan dan Sergi Roberto yang masuk pada menit ke-64 menggantikan Ivan Rakitic serta Dani Alves gagal berkontribusi besar pada penampilan skuat Catalan.

Berdasarkan statistik di situs resmi UEFA, akurasi umpan Turan memang mencapai 85 persen. Akan tetapi, dari 13 umpan yang dilepaskan gelandang asal Turki tersebut tak ada satupun yang sampai ke dalam kotak penalti lawan.

Hal serupa terjadi pada Roberto. Meski akurasi umpannya mencapai 100 persen, namun gagal menembus rapatnya barisan belakang Atletico di kotak penalti. Barcelona kehilangan sosok seperti Pedro yang kerap menjadi pemecah kebuntuan saat masuk ke lapangan. Pedro yang kini berseragam Chelsea mampu menusuk hingga ke dalam kotak penalti lawan untuk memberikan assist hingga mencetak gol.

5. Minim Kreatifitas dari Lini Tengah

Gelandang Barcelona, Andres Iniesta, berusaha melewati beberapa pemain Atletico Madrid pada leg kedua perempat final Liga Champions di Vicente Calderon, Kamis (14/4/2016) dini hari WIB. Atletico menang atas Barcelona dengan skor 2-0. (Reuters/Juan Medina)

Tumpulnya lini depan Barcelona juga tak lepas dari minimnya kreativitas dari lini tengah. Ivan Rakitic, Sergio Busquet, dan Andres Iniesta memang mampu membuat El Barca menguasai permainan di sektor tengah. Namun, ketiganya gagal membongkar solidnya lini pertahanan Atletico Madrid yang diisi Filipe Luis, Lucas Hernandez, Deigo Godin, dan Juanfran.

Rakitic melepaskan 28 umpan akurat namun tak ada yang menembus kotak penalti, Busquets dengan 77 umpan tepat sasaran juga tidak mampu mengirimkan satu assist pun ke dalam kotak penalti, dan sama halnya dengan Iniesta yang melakukan 68 persen umpan akurat dari 75 kali usaha gagal menembus rapatnya lini belakang Atletico Madrid. Barcelona akhirnya kalah dari Atletico dan tak mampu mengulangi prestasi musim lalu.

Sumber: Sport.es, UEFA, Opta, Transfermarkt

Saksikan cuplikan pertandingan dari Liga Inggris, Liga Italia, dan Liga Prancis dengan kualitas HD di sini