Bola.com, Jakarta - Belakangan, sosok Abdee Slank sangat familiar di mata dan telinga pecinta sepak bola Indonesia. Ya, semenjak ajang Piala Presiden 2015, Piala Jenderal Sudirman 2015-2016, dan Torabika Bhayangkara Cup 2016, Abdee unjuk gigi sebagai bagian dari panitia. Ia pun didapuk menjadi Ketua Steering Committee Piala Jenderal Sudirman.
Dunia sepak bola rupanya membuat pria kelahiran Donggala, Sulteng itu ketagihan. Ia baru saja mengakuisisi klub sepak bola Villa 2000 dan akan diboyong ke Palu, bermarkas di Stadion Gawalise.
Nama klub yang akan dikelola konsorsium PT Celebes Indo Andal ini masih tentatif, antara Celebes Villa 2000 atau Palu United. Abdee dikabarkan sebagai salah satu pemegang saham konsorsium tersebut.
Baca Juga
Saat berbincang dengan bola.com, Abdee bercerita tentang perjalanannya dari menjadi panitia turnamen hingga keinginan memajukan sepak bola Palu dan Sulawesi Tengah, kampung halamannya.
Berikut perbincangan bola.com dengan Abdee di Istana Merdeka, Jumat (15/4/2016).
Bisa ceritakan bagaimana awalnya Anda memutuskan untuk membeli klub Villa 2000?
Wah, sebenarnya saya belum bisa berbicara banyak karena masih dalam proses dan belum diresmikan. Tapi memang saya telanjur cinta dengan sepak bola.
Melihat euforia yang bagus selama turnamen, Indonesia punya semangat di sepak bola, maka saya ingin belajar lebih banyak. Jelas ada ketertarikan untuk sepak bola karena ada banyak hal menyenangkan di sana, termasuk dari sisi hiburan dan dunia kreatif.
Bisa beri bocoran sedikit seperti apa pengelolaan klub baru itu, termasuk soal konsorsium PT?
Semua penjelasan akan saya sampaikan secara detail dalam waktu dekat setelah semuanya resmi dengan bukti hitam di atas putih. Bagaimana proses yang terjadi, lalu soal manajemen dan sebagainya.
Bagaimana Anda menanggapi soal relasi klub baru Anda dengan Bali United?
Justru itu yang mengawali saya untuk mencoba di jalur sepak bola. Secara khusus, saya menghubungi coach Indra Sjafri dan pemilik Bali United, Pieter Tanuri. Saya ceritakan soal rencana ini (mengembangkan sepak bola Palu). Mereka memberikan masukan yang banyak dan bagi saya itu penting karena mengurus klub sepak bola bukan hal yang mudah.
Ada alasan khusus mengapa pilih Bali United?
Ya, bagi saya Bali United punya keistimewaan. Mereka sedang mengelola sepak bola secara profesional. Satu lagi, apa yang saya lakukan hampir sama prosesnya dengan Bali United yang sebelumnya dari Putra Samarinda. Meski baru pindah belum lama, Bali United sukses di Bali. Maka dari itu saya harus belajar banyak dari mereka.
Bagaimana dengan peran Indra Sjafri?
Beliau banyak membantu, terutama yang berkaitan dengan rencana pembinaan pemain jangka panjang.
Apa sebenarnya tujuan Anda berkecimpung di klub sepak bola?
Bagi saya yang mendasari rencana ini karena Palu saat ini tak ada klub sepak bola. Saya yang dari Sulawesi Tengah ingin mencoba membangkitkan sepak bola di sana. Memang ada Persipal, tapi saat ini belum sampai ke level profesional.
Soal pelatih dan tim seperti apa kira-kira?
Nanti untuk selengkapnya akan disampaikan dalam pengumuman resmi. Jadi, tunggu saja.