Asprov PSSI Jabar: Soeratin Layak Jadi Pahlawan Nasional

oleh Erwin Snaz diperbarui 19 Apr 2016, 16:10 WIB
Tim PON Jabar ikut berziarah di makam Soeratin Sosrosoegondo pada peringatan HUT PSSI ke-86, Selasa (19/4/2016). (Bola.com/Erwin Snaz)

Bola.com, Bandung - Hari ini, Selasa (19/4/2016), PSSI merayakan HUT ke-86. Seperti tahun-tahun sebelumnya, agenda peringatan organisasi sepak bola di Indonesia itu salah satunya diisi dengan ziarah ke makam Soeratin Sosrosoegondo di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sirnaraga, Jalan Pajajaran Bandung.

Soeratin Sosrosoegondo merupakan tokoh penginisiasi kelahiran PSSI pada 19 April 1930. Jasa almarhum yang bergelar insiyur itu hingga kini terus dikenang, tidak hanya penggemar sepak bola nasional melainkan pula warga Indonesia. Pasalnya, PSSI didirikan dengan salah satu tujuan sebagai wadah untuk menentang penjajah dan alat pemersatu bangsa.

Dalam peringatan HUT PSSI k-86 kali ini, desakan Soeratin mendapatkan gelar pahlawan nasional terus menguat. Desakan itu disampaikan Asprov PSSI Jabar seusai berziarah di makam Soeratin.

"Mudah-mudahan momen ulang tahun PSSI kali ini menggugah nurani seluruh stakeholder sepak bola untuk memperjuangkan Soeratin sebagai pahlawan nasional," ujar Duddy S. Sutandi, Ketua Umum Asprov PSSI Jabar.

"Kami ingin menumbuhkan kesadaran yang baru bagi seluruh masyarakat Indonesia karena pembentukan PSSI dilakukan secara sembunyi-sembunyi oleh Soeratin dari penjajah," imbuhnya. 

Advertisement

Duddy menambahkan tahun ini merupakan tahun kedua HUT PSSI yang diperingati dalam kondisi memprihatinkan. Pada 19 April 2015, PSSI sudah merayakan HUT dalam keprihatinan karena dua hari sebelumnya mereka dibekukan pemerintah lewat Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dalam surat bernomor 01307 tertanggal 17 April tahun 2015.

"Ini memang kondisi yang sangat memprihatinkan bagi semua. Tapi, kami harus memaknainya karena pemerintah mengambil bagian penting untuk turun lebur membuat pola yang bagus dalam memajukan sepak bola ini," harapnya.

Duddy yakin sepak bola Indonesia ke depan akan kembali hidup, apalagi katanya, Presiden RI Joko Widodo sudah memanggil para klub-klub dan pemangku kepentingan sepak bola pada 15 April lalu.

"Memang dibekukannya PSSI sangat memprihatinkan. Semua yang terlibat dalam sepak bola seperti pemain, pelatih, klub-klub rugi, termasuk masyarakat kehilangan tontonan. Tapi, saya yakin akan membaik dan menyelamatkan PSSI kearah yang lebih baik," ujarnya.

Pelatih tim sepak bola PON Jabar, Lukas Tumbuan, ikut bicara. Pada hari jadi PSSI ke-86 ini diharapkan sepak bola Indonesia lepas dari belenggu yang sangat meugikan seluruh pelaku sepak bola.

"Saya harap di ulang tahun PSSI ini jadi momentum terjadinya pencabutan pembekuan PSSI dan memajukan sepak bola, juga timnas," harap Lukas, yang mengajak anak asuhannya di tim PON Jabar ikut berziarah.