Tim Rio Haryanto Optimistis Dapat Poin pada F1 2016

oleh Oka Akhsan diperbarui 22 Apr 2016, 08:15 WIB
Rekan Rio Haryanto, Pascal Wehrlein, optimitis Manor Racing mampu meraih poin pada F1 2016. (Bola.com/Rio Haryanto Media)

Bola.com, Jakarta - Rekan setim Rio Haryanto, Pascal Wehrlein, mengklaim Manor Racing bukan lagi berstatus sebagai tim juru kunci F1. Pebalap asal Jerman itu juga yakin Manor punya kans merebut poin pada musim 2016.

Manor Racing selama ini identik sebagai tim gurem. Saat bernama Manor Marussia pada musim 2015, tim yang bermarkas di Banbury, Inggris, itu menempati posisi buncit klasemen konstruktor tanpa poin.

Advertisement

Musim ini, performa Manor mengalami perkembangan signifikan. Mobil Manor MRT05 cepat dan kompetitif berkat mesin Mercedes. Bukti nyata hadir pada GP Bahrain dan GP China.

Pascal Wehrlein hampir lolos kualifikasi kedua (Q2) dan finis di posisi ke-13 pada balapan di Bahrain. Di China, pebalap asal Jerman itu mengakhiri balapan di peringkat ke-18 di depan Haas, Sauber, dan Renault. Sedangkan Rio Haryanto berhasil finis di depan Jolyon Palmer (Renault) di balapan GP China pekan lalu. 

"Saya berhasil mengungguli pebalap dari tiga tim lain di China. Artinya kecepatan Manor tak jauh beda dengan Sauber dan Renault. Meski sudah meningkat dibanding musim lalu, kami tetap harus lebih baik lagi," kata Wehrlein kepada Auto Motor und Sport, Kamis (21/4/2016).

Performa Manor pada dua balapan terakhir menambah kepercayaan diri Wehrlein. Juara ajang balap turing Jerman (DTM) 2015 itu optimistis Manor mampu finis di posisi 10 besar dalam balapan musim ini.

"Poin akan sangat sulit, tapi masih mungkin didapat. Itulah target saya musim ini. Di China target itu sulit diraih karena seluruh mobil masuk finis. Hal seperti itu sangat jarang terjadi," ujar Wehrlein seperti dilansir Motorsport.com.

Menurut Wehrlein, Manor masih punya satu kekurangan yang krusial, yakni masalah degradasi ban. Jika problem itu bisa diatasi, finis 10 besar sangat mungkin bisa digapai.

"Semua tim mengalami masalah yang sama, tapi degradasi ban yang dialami Manor Racing sangat parah. Di China saya menggunakan strategi tiga kali pit stop, sedangkan Marcus Ericsson (Sauber) dua kali. Pada awal lomba saya ada di depan dia. Namun, walau saya pit lebih sedikit, dia malah finis di depan saya," kata Pascal Wehrlein, rekan Rio Haryanto pada F1 2016.