Bola.com, Jakarta - Pelanggaran sudah menjadi bagian integral dalam sebuah pertandingan sepak bola. Banyak bentuk dan perbuatan yang dianggap sebagai sebuah pelanggaran. Baik itu menjegal, mencederai pemain lawan, atau perilaku lainnya yang tidak berhubungan dengan kontak fisik antarpemain, seperti mengintimidasi wasit atau membuka seragam ketika perayaan gol.
Konsekuensi dari sebuah pelanggaran bisa berupa sekadar peringatan atau berbuah hadiah kartu.
Sejak bergulirnya Indonesia Super League (ISL) pada 2008 hingga terakhir musim 2015, telah banyak terjadi pelanggaran yang berujung hukuman kartu dari wasit. Sejak musim 2008-2009, total sudah ada 5.680 kartu kuning dan 115 kartu merah yang sudah dikeluarkan wasit dari sakunya.
Baca Juga
Jelang bergulirnya Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 Presented by IME Ooredoo, Labbola menyajikan 5 tim yang punya catatan hukuman kartu terburuk selama 7 musim penyelenggaraan ISL. Berikut daftarnya:
1. Persiba Balikpapan (309 hukuman kartu)
Persiba Balikpapan adalah tim dengan jumlah kartu terbanyak kelima dalam rekor perolehan kartu. Tim berjuluk Beruang Madu ini total sudah mendapatkan 309 kartu, dengan rincian 301 kartu kuning, 7 kartu kuning kedua dan satu kartu merah.
Meski menjadi salah satu tim dengan koleksi kartu terburuk, dari lima edisi ISL yang sudah berjalan, Persiba tercatat baru sekali menerima kartu merah langsung. Satu-satunya kartu merah untuk Persiba diterima oleh Aldo Bareto, saat pertandingan melawan PSAP Sigli (2/2/2012).
Persiba total menerima 111 hukuman kartu ketika mereka bertanding di kandang mereka, Stadion Persiba, Balikpapan. Dengan kata lain, 36% dari total kartu yang mereka dapatkan didapatkan di rumah sendiri. Rival mereka sesama tim Kalimantan Timur, Persisam Putra Samarinda, menjadi lawan yang paling tidak bersahabat bagi Persiba.
Ketika menghadapi tim Pesut Mahakam, tercatat Persiba menerima 27 kartu kuning dan dua kali kartu kuning kedua. Hal itu tidak mengherankan, karena memang pertandingan dua tim ini menjadi laga panas bertajuk Derby Kalimantan Timur.
Berikutnya
2. Sriwijaya FC (332 hukuman kartu)
Tim asal Palembang ini mencatatkan rekor kartu sebanyak 332 total kartu, dengan rincian 313 kartu kuning, 9 kartu kuning kedua dan 10 kartu merah langsung. Jumlah ini menempatkan mereka sebagai tim dengan rekor disiplin terburuk keempat sepanjang ISL.
Sriwijaya FC merupakan tim paling sering menerima kartu merah langsung.Thoriq Alkatiri menjadi wasit yang paling sering memberikan kartu merah langsung kepada Laskar Wong Kito. Dua kartu merah itu diberikan untuk Rivky Mokodompit (20/1/2013, vs Persisam) dan Abdoulaye Maiga (24/8/2014, vs Arema).
Meski begitu, Thoriq bukanlah wasit yang paling sering memberikan kartu bagi pemain-pemain Sriwijaya FC. Adalah Oki Dwi Putra yang sudah mengeluarkan 33 hukuman kartu bagi Sriwijaya, dengan rinician 30 kartu kuning, 2 kartu kuning kedua dan sekali kartu merah langsung. Satu-satunya kartu merah langsung tersebut diberikan Oki kepada Oktovianus Maniani.
Berikutnya
3. Persija (339 hukuman kartu)
Tim kebanggaan warga ibu kota, Persija, menduduki peringkat ketiga tim dengan rekor disiplin terburuk. Tim berseragam oranye ini total menerima 339 kartu, dengan rincian 327 kartu kuning, 5 kartu kuning, dan 7 kartu kuning kedua.
Dari sekian nama pemain yang pernah membela Macan Kemayoran, Ismed Sofyan merupakan pemain yang paling sering menerima kartu. Pemain asal Aceh itu tercatat menerima 25 kartu kuning.
Meski begitu, Ismed bukanlah pemain dengan rekor disiplin terburuk di Persija. Fabiano Beltrame yang tercatat menerima 23 kartu memang jumlahnya lebih sedikit dari Ismed. Namun, Fabiano mendapatkan sekali kartu kuning kedua dan sekali kartu merah langsung. Selain itu, masa bakti Fabiano bagi Persija lebih singkat dibanding Ismed.
Sementara itu, lawan yang menjadi ladang kartu terbanyak bagi Persija adalah rival mereka, Persib. Persija tercatat menerima 29 kartu ketika bertemu musuh bebuyutannya tersebut.
Kendati demikian, pertandingan Persija melawan Arema tidak kalah seru. Meski jumlah kartu yang diterima Persija lebih sedikit (28) jika bertemu tim Singo Edan, Persija tercatat menerima sekali kartu kuning kedua dan dua kartu merah langsung kala bertemu tim asal Malang tersebut.
Oki Dwi Putra merupakan wasit yang paling tidak bersahabat dengan Persija. Dari sekian banyak wasit yang pernah memimpin Persija, Oki merupakan yang paling royal dalam urusan kartu bagi Macan Kemayoran. Tercatat, wasit berkepala botak itu telah memberikan 33 kartu (32 kartu kuning dan sekali kartu merah langsung).
Berikutnya
4. Persela (346 hukuman kartu)
Peringkat kedua tim dengan perolehan kartu terbanyak di ISL adalah Persela. Tim kebanggaan warga Lamongan tersebut total menerima 346 kartu, dengan rincian 334 kartu kuning, 4 kartu kuning kedua, dan 8 kartu merah langsung.Dari total 346 kartu yang diterima Laskar Joko Tingkir, 159 di antaranya diterima dalam pertandingan kandang (46% dari jumlah kartu).
Sementara itu, musim 2013, menjadi musim yang buruk bagi Persela terkait kedisiplinan. Tim berseragam biru muda ini memperoleh total 67 kartu pada musim itu, atau hampir seperlima dari total kartu yang didapatkan Persela sepanjang ISL didapatkan pada ISL 2013.
Jika melihat dari pemain Persela dengan disiplin terburuk, predikat itu pantas disematkan ke I Gede Sukadana. Berposisi sebagai gelandang bertahan, tidak mengherankan jika pemain asal Bali ini mencatat rekor berstigma negatif tersebut.
Sukadana tercatat menerima 25 kartu selama berseragam Persela, dengan rincian 22 kartu kuning, dua kartu kuning kedua dan sekali kartu merah langsung.
Sementara Arema merupakan lawan yang paling sering dihadapi Persela di mana pemain-pemain Laskar Joko Tingkir paling sering menerima kartu. Dalam pertandingan antar sesama tim asal Jawa Timur tersebut, Persela mencatatkan 32 kartu (30 kartu kuning dan dua kartu merah).
Berikutnya
5. Arema (369 hukuman kartu)
Tim kebanggaan warga Malang ini menjadi tim dengan catatan rekor disiplin terburuk sepanjang sejarah ISL. Sejak LSI edisi pertama, Arema sudah mengantongi 369 kartu, dengan rincian 353 kartu kuning, 8 kartu kuning kedua dan 8 kartu merah.
Jika melihat dari perspektif status tuan rumah, 43% kartu yang mereka terima adalah di kandang sendiri, Stadion Kanjuruhan. Sedangkan, 57% lainnya diterima di luar kandang.
Stadion Surajaya merupakan stadion yang paling tidak bersahabat bagi Singo Edan. Di markas Persela Lamongan tersebut, Arema menerima total 24 kartu, dengan rincian 22 kartu kuning dan dua kali kartu kuning kedua.
Namun demikian, Stadion H. Agus Salim, Padang, juga menimbulkan kenangan yang tak bersahabat bagi Arema. Sepanjang sejarah ISL, Arema baru tiga kali bertandang ke markas Semen Padang tersebut, namun dari tiga jamuan tersebut, Arema mendapat 10 kartu kuning dan sekali kartu merah, dan jika dirata, setiap melawat ke H. Agus Salim, Arema hampir menerima empat kartu.
Dari sisi, pemain dengan rekor disiplin terburuk, Zulkifli Syukur dan Noh Alam Shah adalah dua nama pemain Singo Edan yang memuncaki daftar. Zulkifli, selama tiga musim membela Arema, memperoleh 16 kartu kuning atau rata-rata lebih dari lima kartu kuning setiap musimnya.
Sementara Noh Alam Shah, meski dari jumlah kartu tak sebanyak Zulkifli (13), pemain asal Singapura tersebut pernah sekali menerima sekali kartu kuning kedua dan sekali kartu merah langsung.
Baca Juga