Bola.com, Surabaya - Pebulutangkis Indonesia, Sony Dwi Kuncoro, memendam impian membangun akademi bulutangkis miliknya sendiri. Cita-cita itu mulai diwujudkan mantan pemain Pelatnas PBSI Cipayung tersebut dengan membangun GOR bulutangkis.
Sony mengatakan GOR bulutangkis tersebut telah dibangun di Jalan Medokan Asri Tengah, Surabaya. Pembangunannya saat ini sudah mencapai 80 persen. Sony mengatakan GOR bulutangkis tersebut merupakan bagian dari rencana masa depannya.
Baca Juga
“Selain sebagai investasi di masa yang akan datang, ke depan saya ingin GOR ini menjadi sentra pembinaan bulutangkis di Surabaya maupun Jawa Timur,” kata Sony, saat berbincang dengan bola.com, Kamis (21/4/2016).
Memiliki GOR bulutangkis merupakan impian Sony sejak lama. Selain itu, Sony juga ingin punya akademi bulutangkis. “Nanti akademi bulutangkis tersebut akan saya tangani sendiri bersama istri (Gading Safitri),” beber Sony Dwi Kuncoro.
“Di GOR itu akan saya bangun ruang-ruang untuk mes pemain putra dan putri. Atletnya bisa dari lokal Surabaya, Jatim atau daerah lain. Bahkan tak menutup kemungkinan dari luar negeri,” imbuh dia.
Seperti diketahui, Sony pernah lama digembleng di Pelatnas PBSI, Cipayung Jakarta, serta menjadi andalan di sektor tunggal putra. Namun, dua tahun lalu dia dicoret dari Pelatnas karena dinilai tak lagi berkembang dan didera cedera yang mengganggu penampilannya.
Setelah cukup lama terpuruk, Sony mulai bangkit pada tahun lalu. Dia kemudian berjuang sendiri dari luar gerbang Pelatnas PBSI Cipayung. Kerja kerasnya terbayar setelah pekan lalu di luar dugaan dia berhasil menjuarai Singapura Terbuka Super Series 2016. Pada perjalanan ke final, Sony berhasil mengalahkan bintang bulutangkis China, Lin Dan.