Bola.com, Madiun - Tiga pekan sudah Nova Arianto memulai debutnya sebagai pelatih profesional bersama tim Madiun Putra FC (MPFC). Selama itu pula, putra pelatih kawakan Sartono Anwar itu mengaku belajar menerapkan ilmu kepelatihan yang diperolehnya lewat berbagai kursus yang pernah diikutinya atau semasa dia masih aktif sebagai pemain di klub maupun timnas Indonesia.
Baca Juga
Apa motivasi dan cita-cita mantan bek Timnas Indonesia yang dijuluki Si Suster Ngesot, karena kerapkali melakukan selebrasi ala Hantu Suster Ngesot seusai cetak gol, banting haluan sebagai pelatih?
Berikut wawancara bola.com dengan mantan bek Persib Bandung ini pada Minggu (24/4/2016):
Bagaimana hari-hari pertama menjadi pelatih kepala di Madiun Putra FC?
Berat dan penuh tantangan. Karena ini awal pertama saya jadi pelatih kepala. Tapi saya menikmatinya dengan senang hati dan penuh tanggung jawab. Karena ini soal kepercayaan yang diberikan kepada manajemen. Pertaruhan
karier saya ke depan dimulai dari klub ini.
Anda belum punya pengalaman memegang tim level Divisi Utama. Komentar Anda?
Ini pengalaman baru yang menarik. Meski masih minim jam terbang, saya harus berani memulainya. Kalau tidak berani mengawali, kapan kita bisa tahu kemampuan sendiri. Saya berterima kasih kepada manajemen Madiun Putra yang memberi saya kesempatan jadi pelatih kepala.
Sebenarnya,di beberapa klub terakhir seperti PBR dan PSS, saya didaulat sebagai asisten pelatih. Saya pernah bekerjasama dengan Dejan Antonic di PBR. Jadi saya juga dapat ilmu dari dia. Termasuk ilmu pelatih-pelatih di klub dan timnas, ketika saya masih aktif bermain.
Bagaimana hubungan Anda dengan staf pelatih lama Madiun Putra?
Sebagai orang baru, saya lah yang harus beradaptasi dengan mereka. Hubungan kami baik-baik saja. Kesuksesan tim ini di ISC B nanti tak hanya tergantung saya, tapi saya sangat butuh kerja sama dengan semua pihak. Mulai staf pelatih, manajemen, hingga suporternya.
Soal materi pemain Madiun Putra sendiri seperti apa?
Saya akui hingga saat ini masih butuh penambahan pemain baru agar tim ini bisa bersaing dengan kontestan lainnya. Sebenarnya saya sangat mengharapkan banyak anak-anak lokal yang bisa bermain di klub ini. Tapi kualitas mereka jauh dari harapan. Makanya, saya harus mendatangkan pemain dari luar daerah. Ada beberapa yang saya ambil dari eks Persib dan PBR.
Apa target yang dibebankan manajemen kepada Anda?
Targetnya berjenjang. Kami harus bisa lolos penyisihan grup dulu, baru ke babak selanjutnya. Tapi saya harus optimis bisa mewujudkan target itu. Prinsip hidup saya, sekali melangkah harus total dan optimistis.
Ada bayangan kejayaan atau prestasi bapak sebagai pelatih sukses di Indonesia?
Saya tak mau terbebani dengan nama besar bapak. Saya punya garis nasib sendiri yang mungkin sudah ditentukan Tuhan YME. Garis tangan itulah yang saat ini saya sedang kejar. Tapi, saya ingin jadi pelatih sukses seperti bapak. Semoga di Madiun Putra saya bisa mengawali karier baru dengan baik.