Bola.com, Jakarta - Anak-anak muda Indonesia memiliki kesempatan mewujudkan impian menjadi pesepak bola profesional. Tak hanya pemain, para pelatih amatir yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia juga memiliki kesempatan mendapatkan ilmu kepelatihan bertaraf internasional.
Caranya adalah dengan mengikuti kegiatan Nasional Coke Kicks 2016 yang diselenggarakan oleh PT Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI). Ajang pencarian bakat pesepak bola usia 12-17 tahun itu digelar di 10 kota.
Coke Kicks 2016 menargetkan 1.280 perserta dari seluruh Indonesia. Acara ini sudah dimulai sejak 16 April 2016 dan dibuka di Palembang. Selain Palembang, anak anak di Cirebon, Sleman, Batam, Bali,Pekanbaru, Bogor, Banyuwangi, dan Ambon juga mendapat kesempatan mengikuti program ini. Ajang yang sudah berlangsung selama enam tahun berakhir di Pontianak pada 13 November 2016.
Baca Juga
"Anak-anak akan mendapatkan pendidikan melalui pelatihan selama dua hari dengan materi sepak bola profesional, kerja sama tim, komunikasi dalam lapangan, kemampuan mengolah bola dan taktik pertandingan," kata Head of Corporate Communications, Kristy Nelwan, Selasa (26/4/2016).
Para peserta akan mendapatkan pelatihan seputar sepak bola selama dua hari. Mereka mendapatkan teori pada hari pertama dan pada hari kedua turun dalam pertandingan.
Technical Advisor Asian Soccer Academy, Lee Hawkins, menyambut baik program pencarian bakat muda sepak bola Indonesia tersebut. Pogram yang sudah diikuti 12 ribu peserta di 517 desa seluruh Indonesia sejak tahun 2011 itu sangat bermanfaat bagi masa depan sepak bola Tanah Air.
"Potensi yang dimiliki anak-anak Indonesia sangat bagus, terutama mereka yang berasal dari Indonesia bagian timur seperti Maluku dan Papua. Mereka punya semangat yang bagus dan kekuatan fisik," kata Hawkins.
"Indonesia itu sangat luas dan otoritas setempat tak mungkin bisa mengakomodir semua pencarian bakat-bakat muda. Dengan adanya program ini, kami bisa merekomendasikan pemain-pemain muda bertalenta ke PSSI untuk diikutsertakan seleksi tim nasional berbagai umur," ucap Hawkins.
Selain anak dan remaja, pelatih lokal yang minim ilmu kepelatihan bertaraf internasional juga bisa mengikuti program ini. Setidaknya sudah ada 742 pelatih amatir yang sudah mendapatkan pelatihan.