Bola.com, Kediri - Pelatih anyar Persik Kediri, Kas Hartadi mengeluarkan prediksi untuk ajang Torabika Soccer Championship presented by IM3 Ooredoo yang mulai bergulir 29 April.
Mantan arsitek Sriwijaya FC ini meramal posisi empat besar klasemen akhir hajatan yang dioperatori PT Gelora Trisula Semesta (PT GTS) ini akan ditempati Persib Bandung, Arema Cronus, Sriwijaya FC, dan Persipura Jayapura.
"Empat besar akhir kompetisi akan ditempati empat tim itu. Namun urutan peringkat pertama saya sebut Persib, bukan berarti saya menjagokan Persib sebagai juara. Karena banyak faktor yang mempengaruhi mereka bisa jadi juara, baik teknis maupun nonteknis," kata Kas Hartadi.
Baca Juga
Meskipun kuartet calon papan atas itu dianggap Kas Hartadi paling tangguh di antara kontestan lainnya, mereka tetap punya kelebihan dan kekurangan.
"Persib Bandung membangun tim kuat. Namun saya lihat kelemahan mereka ada di sektor bek kanan. Mereka tak punya pelapis bagi Dias Angga. Ini berbeda ketika Persib juara ISL 2014, di mana di posisi itu ada Supardi dan M. Ridwan yang saling mengisi di permainan," tutur Kas Hartadi.
Arema Cronus, di mata pelatih yang akrab dipanggil Nduk oleh sahabat-sahabatnya, juga punya kekurangan. Namun tak sebesar Persib.
"Semua lini Arema diisi pemain hebat. Yang harus dijaga di tim ini soal egosentrisme antarpemain. Biasanya pemain bintang punya ego lebih tinggi baik di dalam maupun luar lapangan," kata Kas Hartadi.
Berikutnya Sriwijaya FC yang dinilai Kas Hartadi punya kekuatan pilih tanding. Kembalinya beberapa eks Persib ke pelukan Laskar Wong Kito membuat tim ini makin kuat.
"Kelemahannya, Sriwijaya FC tak punya pelapis pemain inti yang sepadan. Ini bisa berbahaya bila di perjalanan kompetisi nanti ada pilar utama yang cedera atau absen. Kekuatan mereka bisa goyah di tengah jalan," papar Kas Hartadi.
Soal Persipura, lanjut Kas Hartadi, sosok Boaz Solossa masih menjadi tokoh sentral keperkasaan Mutiara Hitam.
"Kekurangan Persipura ada pada persiapan tim. Tapi Jafri Sastra pelatih yang cerdik. Bagaimana pun, talenta-talenta Tanah Papua tetap berbahaya bagi tim lainnya," pungkasnya.