Bola.com, Malang - Perburuan Arema Cronus untuk mendapatkan satu bek lokal mulai menemukan titik terang. Sejak Rabu (27/4/2016), ada satu bek yang ikut seleksi di lapangan Asifa. Dia adalah Alfares Misren.
Namanya memang masih asing dalam sepak bola tanah air. Maklum, bek 21 tahun ini merupakan anggota Pra PON Papua Barat. Posturnya yang mencapai 192 cm sudah menarik minat tim pelatih Arema untuk merekrutnya.
"Dia masih berstatus seleksi. Dilihat saja nanti ke depan, semoga memang pas di Arema," kata asisten pelatih Arema Joko Susilo.
Kehadiran Msiren tak lepas dari rekomendasi mantan pelatih Pra PON Papua Barat, Hanafi. Sebab, dia dikenal dekat dengan tim pelatih Arema.
Baca Juga
Msiren diprediksi bisa jadi bek pelapis di Arema karena saat ini Singo Edan hanya memiliki tiga stok stoper, Hamka Hamzah, Goran Gancev dam Ryuji Utomo.
Jika salah satu cedera seperti yang dialami Hamka saat ini, Arema langsung krisis pemain belakang. Hanya saja, karena masih baru pertama ikut latihan, kualitas Msiren masih belum terlihat.
Karena dalam sesi latihan dia tidak terlalu banyak dilibatkan dengan tim inti. Namun jika melihat batas pendaftaran terakhir untuk ajang Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 tinggal tiga hari (30/4/2016), besar kemungkinan Singo Edan akan mengontraknya.
Apalagi dia nantinya hanya dijadikan sebagai pemain pelapis Hamka Hamzah dan Goran Gancev. Sebenarnya pelatih kepala Arema Milomir Seslija sudah sejak lama ingin adanya pemain Papua tim timnya.
Sebab, talenta pemain dari bumi Cenderawasih selalu punya fisik dan potensi besar. Bila Alfarez lolos seleksi, dia menjadi penerus generasi pemain Papua di Arema. Sejak musim 2013, Arema tak diperkuat pemain Papua. Pada musim 2013, hanya ada satu pemain Papua di Arema, yakni Engelberd Sani.
"Kalau tim Arema banyak dihuni pemain dari berbagai daerah akan lebih bagus. Termasuk dari Papua, karena ini bisa membuat tim lebih komplet dan mewakili semua karakter pemain dari Indonesia," tegas Milo.