Bola.com, Sidoarjo - KlubPersida Sidoarjo terus menggelar persiapan sekaligus seleksi berjalan. Meski terhitung lambat dibanding tim-tim kontestan Indonesia Soccer Championship (ISC) B 2016 lainnya, belum ada sepekan, manajemen klub tetap optimistis bisa membentuk tim yang solid.
Keberadaan M. Zein Alhadad di balik pembentukan tim ini dipercaya menjadi salah satu faktor utama keyakinan manajemen tim berjulukanLaskar Jenggolo ini. Maklum, eks pelatih Persijatim dan Deltras ini dipilih menjadi pelatih kepala tim berjulukan Laskar Jenggolo karena memiliki pengalaman segudang.
Baca Juga
Alhadad memang mempunyai banyak pengalaman menangani pemain muda. Terakhir, eks pemain Mitra Surabaya ini menjadi asisten pelatih Timnas Indonesia U-23 di Asian Games 2014 dan SEA Games 2015 mendampingi Aji Santoso.
Sang striker legendaris merupakan Pelatih Terbaik Copa Indonesia 2009. Kala itu ia sukses mengantar Deltras meraih posisi tiga besar, dengan modal pemain semenjana. The Lobster kala itu juga tengah bermasalah dengan keuangan.
“Alhadad punya kemampuan memoles pemain muda. Ini modal besar baginya membesut tim ini,” kata Rosyid Mardani, manajer umum Persida.
Di ISC B nanti, Persida memang tak lagi mengandalkan pemain senior berpengalaman seperti dua musim lalu. Tidak ada lagi nama Sugiantoro,Uston Nawawi, Nurul Huda, Mat Halil, Agung Prasetya dan beberapa pemain lainnya. Di ISC nanti, Persida hanya mengandalkan mayoritas pemain belia jebolan tim Porprov (Pekan Olahraga Provinsi) Sidoarjo.
Selain pemain Porprov, Persida juga berencana menyeleksi sejumlah pemain muda dari luar Sidoarjo. Rosyid menyebutkan, mereka lebih menekankan penggunaan pemain muda di skuatnya kali ini demi regenerasi. Maklum, akhir-akhir ini stok pemain muda berkualitas di Sidoarjo mulai menurun.
Padahal, sejak dulu Sidoarjo menjadi salah satu produsen pemain muda berbakat. Keberanian manajemen Persida memilih pemain muda untuk mengisi timnya di ISC B nanti lantaran tidak adanya degradasi.
Bagi mereka, ini kesempatan besar untuk menjajal kemampuan para pemain belia di Sidoarjo, sekaligus memberikan jam terbang yang cukup di pentas kompetisi kasta kedua, Indonesia Soccer Championship B yang persaingannya kompetitif.
“CEO Persida, Ahmad Riyadh sendiri dari dulu suka membina pemain muda. Jadi kebetulan tidak ada degradasi, Pak Riyadh meminta kami tak perlu memikir capaian tim ini nanti. Karena yang terpenting kami punya pemain yang bisa diproyeksikan untuk musim depan seandainya kompetisi resmi diputar,” terang Rosyid.