Bola.com, Surabaya - Kostum baru Bhayangkara Surabaya United tak kalah keren dengan kostum-kostum klub besar di Indonesia, terutama kostum kandang mereka.
Jersey yang akan mereka kenakan sepanjang gelaran Torabika Soccer Championship 2016 presented by IM3 Ooredoo itu lebih bagus ketimbang kostum mereka sebelumnya.
Bukan hanya pilihan warna serta kombinasi yang tampak lebih enak dipandang mata. Logo Suro dan Boyo sebagai identitas kota Surabaya bercorak kuning menyala di lengan serta pinggang sebelah kiri membuat jersey baru tim itu lebih terlihat manis.
Terlepas dari kombinasi, corak, dan paduan warna, model kostum press body semakin membuat pemakai kostum baru Bhayangkara SU lebih modis.
“Kami pilih model press body karena terkesan lebih modis. Meski yang pakai sudah tidak muda lagi, kesannya jadi lebih muda,” terang Rahmad Sumanjaya.
Baca Juga
Sang manajer operasional sekaligus sang empunya desain kostum tersebut, Rahmad Sumanjaya, bukan tanpa tujuan. Desain tersebut dipilih agar semangat anak muda tertancap di benak para pemain Bhayangkara SU.
Di balik pembuatan kostum ini sendiri tak lepas dari putusnya kerjasama mereka dengan apparel sebelumnya, Mitre. Karena kesulitan mendapatkan apparel yang bisa diajak kerja sama, manajemen Bhayangkara SU pun berinisiatif menggandeng produsen apparel lokal Vision Superior yang berkolaborasi dengan merek milik CEO Bhayangkara SU, I Gede Widiade.
Merek pribadi Gede bisa dilihat pada dada kanan atas kostum. Lambang yang menyerupai huruf GW itu adalah inisial dari Gede Widiade. “Kami buat sebaik mungkin dan sedetail mungkin desainnya. Sehingga jadinya pun bisa dilihat sendiri,” terang Rahmad.
Sayang, jersey baru Bhayangkara SU yang mulai mendapat tempat di hati para pecinta sepak bola, khususnya fans Bhayangkara SU, masih belum beredar di pasaran. Maklum, karena masih baru, replika kostum tersebut belum dijual umum.
Lantas kapan kostum original Bhayangkara SU ini mulai bisa didapat masyarakat umum? Manajemen SU belum berencana membuat kostum ini secara masal. “Saat ini kami hanya berpikir masih untuk tim saja,” terang Rahmad.