Bola.com, Surabaya - Sebelum Polri membeli 39 persen saham Surabaya United, manajemen tim yang sekarang bernama Bhayangkara Surabaya United itu kerap bekerja keras untuk menyiapkan kebutuhan tim. Namun sejak masuknya Polri, semua pola itu berubah.
bola.com merangkum tiga perlakuan istimewa Polri kepada pemain dan ofisial Bhayangkara Surabaya United saat perjalanan tandang ke markas Barito Putera di Banjarmasin, Kalsel, Sabtu (30/4/2016).
1. Penjemputan
Kerja ofisial tim makin ringan saat laga tandang, karena ke mana pun mereka pergi, kepolisian di sekitar wilayah itu sudah siap memberikan pelayanan terbaik kepada skuat Bhayangkara SU. Tak hanya menjemput kedatangan para pemain dan ofisial tim berjulukan The Great Alligator itu, tapi juga menyiapkan segala kebutuhan tim.
Mulai menyediakan bus, pengawalan, mengangkut barang bawaan tim, sampai mengawal dan menjaga selama 24 jam. Hal itulah yang dialami Otavio Dutra dkk. saat bertandang ke markas Barito Putera.
Saat rombongan Bhayangkara SU tiba di Bandara Syamsudin Noor, Banjarmasin, selain dijemput bus dari panpel Barito, ada satu bus lagi yang disediakan Polda Kalsel. Padahal sebelumnya pihak Bhayangkara SU sudah mengonfirmasi ke Polda Kalsel kalau mereka sudah dijemput bus dari panpel Barito.
Baca Juga
Karena sudah menjadi perintah dari Mabes Polri, manajemen Bhayangkara SU pun akhirnya tetap menggunakan bus Polda Kalsel untuk menempatkan barang dan semua perlengkapan tim. Sementara bus dari panpel ditumpangi pemain Bhayangkara SU.
2. Pengawalan istimewa
Pengawalan yang dilakukan pun melekat sejak dari bandara hingga ke hotel. Selama 24 jam penuh mereka dijaga oleh sejumlah polisi, baik di dalam hotel maupun di luar, tepatnya di area parkir.
“Bahkan Coach Ibnu Grahan dan CEO (Gede Widiade) yang berangkat terpisah dari rombongan pada keesokan harinya, Jumat (28/4/2016) pun dijemput oleh kepolisian setempat.
3. Makanan dan minuman
Menurut manajer operasional Bhayangkara SU, Rahmad Sumanjaya, Kepolisian setempat juga sudah menyediakan minuman, makanan ringan dan semua yang dibutuhkan tim. Polda Kalsel juga sudah tahu apa yang harus ada untuk tim.
"Jadi, hampir ofisial perlengkapan dan bagian umum kami tidak bekerja selama di Banjarmasin. Tak cukup, mereka masih meminta kami menyebutkan apa pun yang dibutuhkan tim, dan mereka siap sediakan,” sebut Rahmad Sumanjaya, manajer operasional Bhayangkara SU.
Kondisi ini sangat berbeda dengan sebelumnya. Bagian umum dan perlengkapan harus pontang-panting membeli minuman, makanan, serta kebutuhan tim lainnya, terutama H-1 sebelum pertandingan.
“Kami sampai segan, karena kepolisian sangat baik pada kita. Kita tidak bisa menolak, karena mereka juga diperintah oleh Mabes Polri,” ujar Rahmad.