Bola.com, Malang - Pemain sayap Arema Cronus Dendi Santoso sedang dalam situasi tegang. Sebab, pemain 25 tahun ini tengah menanti keputusan dokter pada Senin (2/5/2016) malam terkait penanganan cedera patah tulang fibula kaki kanannya.
Dia gelisah bersama sang istri Vivi Rezky Santoso di Hotel Ijen Suites Malang. Seperti apa kegalauannya menanti vonis operasi yang sudah di depan mata? Berikut wawancara bola.com dengan Dendi Santoso.
Bagaimana kondisi Anda sekarang?
Setelah dirontgen, tulang fibula saya patah. Sekarang tidak bisa jalan jadinya. Jadi bisanya hanya duduk begini (duduk di tempat tidur dengan kaki dibalut penyangga).
Sebenarnya bagaimana situasi di lapangan saat terjadi cedera itu?
Kejadiannya sangat cepat. Saya sampai tidak ingat bagaimana pelanggaran yang terjadi dan saat saya jatuh. Yang ingat hanya benturan keras. Lalu sakit sekali di bagian betis. Waktu dapat perawatan di pinggir lapangan, saya juga sempat marah ke fisioterapi karena rasa sakitnya luar biasa waktu dikompres.
Baca Juga
Apa ini cedera yang paling parah selama karier Anda?
Iya. Saya sempat mengalami cedera engkel dan lutut. Semua itu terjadi di kaki kanan. Tapi ini yang paling parah. Waktu engkel, sebenarnya saya juga sempat tidak bisa jalan. Lutut juga rasanya sakit sekali. Tapi ini lebih sakit lagi karena saya tidak bisa gerak sekali. Sekarang kaki ditekuk juga tidak bisa. Hanya bisa berbaring.
Saran dokter sementara bagaimana setelah menjalani pemeriksaan pertama?
Waktu rontgen kemarin disarankan operasi. Tapi malam ini akan bertemu dan konsultasi dengan dokter ahli tulang. Semoga saja ada jalan yang terbaik dan yang penting lekas semnuh.
Jika harus operasi sudah siap?
Saya sejak kemarin memikirkan tentang operasi itu. Saya berpikir apa nanti di bius total atau lokal saja. Inginnya total biar tidur saja dan tidak tau proses operasinya. Kalau lihat prosesnya saya tegang karena ini baru pertama kalinya.
Menurut dokter, berapa lama Anda harus absen dari lapangan?
Kurang lebih tiga bulan. Tapi kalau bisa lebih cepat. Karena saya ingin bermain lagi. Apalagi sekarang mulai dapat kesempatan main lebih banyak.
Bagaimana dukungan dari tim dan keluarga?
Banyak dukungan kepada saya. Kemarin malam semua pemain menjenguk, pelatih dan manajemen juga. Istri saya juga selalu kasih suport agar bisa kembali bermain seperti biasanya. Waktu di ruang ganti sebelum ke rumah sakit, Mas Bima (Bima Sakti, asisten pelatih Persiba Balikpapan) juga sampaikan permintaan maaf atas kejadian ini.