Bola.com, Semarang - Laga Grup 4 Indonesian Soccer Championship (ISC) B antara tuan rumah Persipur Purwodadi melawan PSIS Semarang di Stadion Krida Bhakti menimbulkan rmasalah.
Pasalnya, dalam laga yang berakhir tanpa gol itu, Persipur dinilai menurunkan pemain yang tidak sah yakni, bek Gani Phulele dan Nur Khamid. PSIS lantas mengirimkan surat protes ke PT Gelora Trisula Semesta (GTS) selaku operator terkait kejadian tersebut.
"Kami resmi mengirimkan surat protes ke operator soal insiden itu. Meski demikian, protes kami tetap halus agar sebagai bahan evaluasi dan tidak terjadi di laga lainnya,'' kata CEO PSIS, AS Sukawijaya kepada bola.com, Senin (2/5/2016).
Baca Juga
Pria yang akrab disapa Yoyok itu menjelaskan, beberaja jam sebelum kick-off, pihaknya telah mengetahui jika Gani dan Nur Khamid belum disahkan operator. Hal tersebut terlihat dari server registrasi online milik PT GTS.
Oleh sebab itu, pelatih PSIS Eko Riyadi, manajer Wahyu ''Liluk'' Winarto dan beberapa pemain seperti Franky Mahendra, Taufik Hidayat, Andi Rohmat, dan Eli Nasoka tak masuk dalam susunan pemain karena belum disahkan terkait sanksi sepak bola gajah.
''Sekarang kan pendaftaran sudah dengan sistem online jadi semua terlihat yang sah dan tidak. Setelah kami tahu dua pemain itu masuk line-up langsung saya foto dan jadi bahan bukti ke PT GTS,'' tutur Yoyok.
Meski kecewa dengan kasus itu, pria yang juga anggota DPRD Provinsi Jateng mengapresiasi langkah baru yang dilakukan PT GTS dalam menggulirkan ISC B. Beberapa hal dianggap jadi kemajuan dalam tata kelola sepak bola Indonesia seperti format jadwal hingga pendaftaran pemain.
''Saya rasa apa yang telah dilakukan PT GTS menggulirkan ISC B patut diapresiasi. Karena ajang ini ditunggu tim Divisi Utama usai hampir setahun vakum,'' tandasnya.