Liga Bola Indonesia: Komitmen Membina Pemain Muda

oleh Erwin Fitriansyah diperbarui 02 Mei 2016, 20:45 WIB
Perwakilan Sekolah Sepak Bola yang hadir di technical meeting Liga Bola Indonesia, antusias dengan digelarnya turnamen untuk pemain usia dini. (Liga Bola Indonesia)

Bola.com, Jakarta - Salah satu hal yang diharapkan oleh pengelola sekolah sepak bola dalam membina pemain adalah tersedianya ajang untuk menjajal kemampuan para siswa setelah sekian lama berlatih. Tanpa kompetisi atau turnamen, siswa SSB hanya akan berlatih saja dan pelatih tak bisa mengetahui secara jelas perkembangan yang sudah diraih muridnya. 

Advertisement

"Terus terang di Bandung tidak ada kompetisi atau turnamen untuk siswa SSB kami yang berusia U-8. Mereka selama ini hanya latihan saja," kata Paul Napitupulu, pengurus SSB Young Tigers, Bandung.

Paul datang ke Jakarta untuk mengikuti technical meeting dari ajang Liga Bola Indonesia, (Kamis 28/4/2016). Even ini rencananya akan digelar mulai Agustus 2016 di Sabnani Park Soccer Centre, Serpong, Tangerang. Pada turnamen ini, ada tiga kelompok umur yang dipertandingkan, yaitu U-8, U-9, dan U-11.

Menurut Paul, SSB Young Tigers kemungkinan besar akan mendaftar untuk menjadi salah satu kontestan di kelompok usia U-8 dan U-9. Mereka tak mempermasalahkan faktor jarak Bandung-Jakarta yang harus ditempuh pergi-pulang tanpa menginap pada hari pertandingan.

"Kalaupun tampil, kami memang rela menempuh jarak yang cukup jauh. Pemain akan antusias karena mereka tak pernah tampil di turnamen," lanjut Paul.

Lain lagi cerita Erfan Syamsuar, Ketua Umum Ragunan Soccer School. Ia menyebut para pemain muda di SSB-nya butuh kompetisi rutin. Pada ajang yang sama tahun lalu, Ragunan Soccer School menjadi juara di kelompok umur U-11.

"Kalau rutin berkompetisi, performa dan hasil latihan akan terlihat jelas. Evaluasi bisa dilakukan oleh pelatih setelah siswa bertanding," ucap Erfan.

Ketua Panpel Liga Bola Indonesia, Ricky Nelson, menjelaskan bahwa konsistensi tim peserta untuk mengirim tim patut dipuji. Hal ini membuktikan SSB sudah memiliki beberapa lapis pemain di sejumlah kelompok umur. SSB seperti ini bakal diberi prioritas untuk menjadi peserta.

"Kami menghindari SSB dadakan. Kalau memang punya komitmen membina, biasanya SSB akan punya beberapa lapis pemain. Kami akan beri prioritas mereka saat mendaftar. Kalau jumlah peserta melebihi kuota, maka kami akan mengadakan play off," jelas Ricky.

Kuota minimal dari kelompok umur U-8 dan U-9 adalah 10 tim. Sementara U-11 akan menampung 12 tim. Yang menarik, ada kessempatan buat pemain yang tampil bagus di sepanjang Liga Bola Indonesia untuk dijaring dan dikumpulkan dalam sebuah tim yang bakal diberangkatkan ke festival sepak bola usia dini di Brunei Darussalam. Tahun lalu, tim gabungan pemain terbaik tampil dalam festival di Singapura.

 

 

Berita Terkait