F1 GP Rusia: Dialog Canggung Usai Rosberg Abaikan Presiden Putin

oleh Erwin Fitriansyah diperbarui 03 Mei 2016, 12:45 WIB
Presiden Rusia, Vladimir Putin, saat berbincang dengan Nico Rosberg yang menjadi juara F1 GP Rusia 2016. (EPA/Alexei Druzhinin/Sputnik/Pool)

Bola.com, Sochi - Ada kejadian unik saat Presiden Rusia, Vladimir Putin, bertemu dengan Nico Rosberg usai F1 GP Rusia digelar di sirkuit Sochi Autodrom, Minggu (2/5/2016). Keduanya terlibat dalam percakapan yang cukup canggung. 

Advertisement

Putin selalu menyempatkan diri datang ke Sochi sejak kali pertama GP Rusia digelar pada 2014. Hanya saja, pada lomba di 2016 Putin datang terlambat. Ia baru terlihat di tribun kehormatan saat lomba sudah dimulai.

Setelah balapan selesai, pemimpin tertinggi di Rusia itu masuk ke ruangan dimana para pebalap berkumpul sebelum naik podium. Uniknya, Putin seolah tak digubris oleh Nico Rosberg, Lewis Hamilton, dan Kimi Raikkonen.

Para pebalap yang menempati podium itu sibuk dengan ritual masing-masing dan membelakangi Putin. Umumnya, sebelum naik podium para pebalap masuk ke ruangan tersebut untuk minum, membasuh keringat, memakai topi dan aksesoris seperti jam tangan. Selain itu mereka juga diharuskan menimbang badan beserta helm.

Usai melakukan ritualnya, barulah Rosberg sebagai pemenang berbalik badan, bersalaman, dan bercakap-cakap dengan Putin melalui penerjemah. Ini yang diobrolkan Putin dan Rosberg:

Putin: Apakah Anda senang berada di sini? Semuanya baik-baik saja?

Rosberg: Ya. Semuanya bagus. Trek yang hebat dan mereka melakukan pekerjaan yang bagus. F1 berkembang di negara ini.

Putin: Ya tentu. Terima kasih untuk Anda.

Rosberg: Ya, kami berusaha.

Putin: Anda dan kawan-kawan, terima kasih. Pada segmen dan area yang berbeda, olah raga ini berkembang pesat di Rusia. Masyarakat Rusia senang melihat Anda melakukan pekerjaan Anda, jika Anda menyebut hal ini sebagai pekerjaan.

Rosberg: (Tertawa). Anda memiliki sejumlah pebalap Rusia yang bagus.

Bagian yang unik adalah saat Putin menyebut Roberg melakukan pekerjaan sebagai pebalap, tapi memberi embel-embel "Jika Anda menyebut hal ini sebagai pekerjaan". Mungkin sebagai orang yang terbiasa dalam pekerjaan yang berhubungan dengan pemerintahan, Putin melihat menjadi pebalap bukan sebagai pekerjaan. Padahal faktanya Rosberg dan seluruh pebalap F1 memang menjadikan profesi pebalap sebagai pekerjaan utama.