Bola.com, Leicester - Pelatih Claudio Ranieri dipecat oleh timnas Yunani satu setengah tahun lalu. Namun, pria asal Italia itu sukses mengantar Leicester City menjadi juara Premier League pada musim pertamanya.
Baca Juga
Ranieri ditunjuk sebagai pelatih timnas Yunani menggantikan Fernando Santos beberapa saat setelah ajang Piala Dunia 2014. Namun, dia dipecat pada 15 November 2014 setelah Piratiko kalah 0-1 di kandang melawan Kepulauan Faroe pada laga kualifikasi Piala Eropa 2016.
"Saya adalah orang yang sama dengan saat Yunani memecat saya. Mungkin, beberapa orang di sana sudah melupakan karier saya. Saya orang yang sama dengan saat duduk di bangku cadangan Yunani. Saya tak pernah berubah. Saya kini merasa lega," ungkap Ranieri.
Setelah dipecat timnas Yunani, Ranieri bergabung bersama Leicester City pada 13 Juli 2015 dan menandatangani kontrak berdurasi selama tiga musim. Pelatih berusia 64 tahun itu sukses membawa The Foxes juara Premier League musim ini.
Kepastian itu didapat Leicester setelah Tottenham Hotspur ditahan imbang Chelsea 2-2 di Stadion Stamford Bridge, Senin (2/5/2016). The Foxes mengemas 77 poin, unggul tujuh angka dari Spurs. Jarak poin tersebut tak mungkin lagi disusul Spurs di sisa dua laga.
"Saya berusia 64 tahun dan saya sudah bertarung untuk waktu yang lama. Saya selalu berpikir positif. Saya selalu berpikir suatu saat nanti saya akan memenangkan gelar," ujar Ranieri.
"Saya akan bertahan di Leicester. Musim ini tak bisa diulang. Musim depan, kami akan bertarung untuk memperebutkan posisi 10 besar. Kami harus terus berkembang dan lebih baik lagi," Claudio Ranieri menutup pembicaraan.
Pelatih Chelsea, Guus Hiddink, mengungkapkan Claudio Ranieri menghubunginya beberapa saat usai pertandingan melawan Tottenham Hotspur. Pelatih asal Belanda itu berujar Ranieri mengucapkan kata terima kasih kepadanya sampai lima kali.
Sumber: Standard