Dukungan Spiritual Biksu Jadi Kunci Sukses Leicester Raih Juara?

oleh Arie Nugroho diperbarui 03 Mei 2016, 17:04 WIB
Para biksu Buddha memberikan dukungan kepada para penggawa Leicester City. (Telegraph)

Bola.com, Leicester - Keberhasilan Leicester City meraih gelar juara Premier League musim ini tak hanya berkat kerja keras para pemain di atas lapangan, tetapi juga dukungan spiritual dari luar lapangan.

 

Advertisement

Kepastian Leicester City menjuarai Premier League didapat setelah Tottenham Hotspur bermain imbang 2-2 melawan Chelsea di Stamford Bridge, Senin (2/5/2016). The Foxes, yang bermain imbang 1-1 melawan Manchester United akhir pekan lalu, mengumpulkan 77 poin.

Sementara itu, Tottenham Hotspur berada di posisi kedua dengan mengemas 70 poin. Selisih tujuh poin itu tak mungkin lagi dikejar Spurs di sisa dua laga. Andai menyapubersih kemenangan pada dua laga terakhir, tim besutan Mauricio Pochettino hanya mendapatkan 76 angka.

Leicester City menjadi fenomena pada ajang Premier League musim ini. Padahal, tim besutan Claudio Ranieri itu hanya mampu menempati posisi ke-14 klasemen musim lalu. Bahkan, rumah taruhan paling terkenal di Inggris, William Hill, hanya memberikan perbandingan 5000:1 terkait peluang juara The Foxes pada awal musim.

"Saya berusia 64 tahun dan saya sudah bertarung untuk waktu yang lama. Saya selalu berpikir positif. Saya selalu berpikir suatu saat nanti saya akan memenangkan gelar," ujar Ranieri.

"Saya akan bertahan di Leicester. Musim ini tak bisa diulang. Musim depan, kami akan bertarung untuk memperebutkan posisi 10 besar. Kami harus terus berkembang dan lebih baik lagi," ia menambahkan.

Ini menandai gelar Premier League pertama Leicester City sejak berdiri pada tahun 1884. Mereka harus menunggu selama 48 tahun untuk mengangkat trofi Premier League untuk pertama kalinya.

Dukungan Spiritual Biksu Buddha

Tak hanya para suporter setia mereka, para Biksu di Bangkok, Thailand, juga turut bergembira atas keberhasilan Leicester menjadi juara Premier League untuk pertama kalinya. Mereka memang rutin memberikan dukungan spiritual kepada para penggawa The Foxes.

Pemilik Leicester, Vichai Srivaddhanaprabha, dikenal sebagai penganut Agama Buddha yang taat. Secara rutin sejak musim lalu, dia  mengirim selusin biksu untuk memberikan pemberkatan kepada para pemain dengan cara mencipratkan air suci ke kaki mereka.

Bahkan, terdapat kuil kecil di King Power Stadium. Para Biksu itu biasanya menggiring para pemain ke ruangan tersebut untuk memberikan doa-doa khusus beberapa saat sebelum kick-off pertandingan. Para biksu yang berada di Thailand juga juga tak henti mengirimkan doa saat para penggawa Leicester tengah berjuang di atas lapangan hijau.

"Ini bukanlah sihir. Kami hanya bisa memberikan dukungan spiritual. Kami percaya hal itu akan membantu pemain tetap sehat dan tak gampang cedera. Mereka juga bisa fokus pada pertandingan. Tetapi, mereka juga harus bermain bagus di lapangan," ungkap Phra Prommangkalachan, yang telah menjadi biksu sejak usia 15 tahun.

Para biksu yang berada di King Power Stadium biasanya tak menonton pertandingan. Mereka hanya fokus berdoa sepanjang pertandingan. "Kami tahu apa yang para pemain Leicester lakukan karena teriakan fans bergema di ruangan. Kami bisa merasakan vibrasi tersebut," sambung Phra Prommangkalachan.

Doa agar Leicester City meraih kemenangan tak hanya datang dari para biksu. Pemilik mereka, Vichai Srivaddhanaprabha, biasanya menghabiskan waktu 45 menit untuk berdoa sebelum para penggawa Leicester turun ke lapangan.

"Dia amat taat. Tentu saja bukan hal yang wajar jika pemilik klub membawa para biksu ke pertandingan. Namun, kini semua orang di Leicester sudah terbiasa dengan hal itu. Semuanya kini terasa wajar," ujar mantan asisten Vichai Srivaddhanaprabha, Alex Hylton.

Tak hanya memberikan doa, para biksu juga mengubur beberapa gambar relijius di lapangan King Power Stadium beberapa saat sebelum pertandingan dimulai. Beberapa pemain juga mengenakan aksesoris yang telah diberkati oleh sang biksu. Mereka menyebut aksi itu sebagai menebar karma baik.

Dua biksu Buddha mengubur gambar relijius di King Power Stadium. (Telegraph)

"Saya rasa awalnya para pemain tak yakin dengan tugas kami. Namun, mereka lama-lama terbiasa dengan kami. Saat ini, saya yakin mereka mengapresiasi apa yang kami lakukan," ujar Phra Prommangkalachan.

"Kami semua berkonsentrasi secara positif dan paea pemain melihat bagaimana cara kami bekerjasama. Meditasi adalah cara untuk membuat pikiran menjadi senetral mungkin. Kegiatan ini mencegah gangguan dan kegembiraan berlebihan," ia menambahkan.

Kita boleh saja percaya atau tidak dukungan spiritual dari para biksu tersebut menjadi kunci keberhasilan Leicester menjadi juara Premier League musim ini. Tetapi yang pasti, Leicester City musim ini mampu melakukan hal luar biasa dengan skuat seadanya.

 Sumber: Telegraph

Saksikan cuplikan pertandingan dari Liga Inggris, Liga Italia, dan Liga Prancis dengan kualitas HD di sini

Berita Terkait