Ini yang Dilakukan Kurnia Meiga saat Kangen Jadi Striker

oleh Iwan Setiawan diperbarui 04 Mei 2016, 13:15 WIB
Kurnia Meiga pernah jadi striker dan kadang kala kerinduan bermain di posisi itu muncul. Lantas apa yang dilakukan kiper Arema itu? (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Bola.com, Malang - Rekor clean sheet Arema Cronus di laga resmi terus berlanjut. Gawang tim berjulukan Singo Edan ini tak pernah jebol sejak laga kedua penyisihan Torabika Bhayangkara Cup lalu hingga laga perdana Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 Presented by IM3 Ooredoo.

Selain padunya lini belakang, kembalinya kiper Kurnia Meiga Hermansyah jadi salah satu penyebab. Dari enam laga terakhir, Meiga jadi starter lima kali.

Artinya, kiper 26 tahun ini sudah kembali lagi ke performa terbaik. Kiper asal Jakarta ini sempat mengalami penurunan pasca cedera lutut ACL yang mengharuskannya istirahat cukup panjang hampir setengah tahun. "Sudah hilang trauma cedera. Sekarang fokus agar tidak kebobolan," katanya. 

Hanya, Meiga enggan berbicara banyak tentang target ke depan. Justru dia bersemangat ketika membahas masa lalunya. Tepatnya saat dia baru menekuni sepak bola.

"Saya pertama masuk ke Diklat Ragunan (SMP) itu seleksi jadi striker. Dari ribuan, diambil 11 orang saja," kenangnya.

Advertisement

Meiga baru berganti posisi jadi kiper ketika duduk di kelas dua Diklat Ragunan. Ketika itu timnya kehilangan kiper karena cedera. Adik Achmad Kurniawan ini lantas menawarkan diri jadi kiper pengganti.

"Awalnya saya dilarang oleh orang tua jadi kiper karena sering jatuh. Orang tua tak ingin saya seperti abang (Achmad Kurniawan) yang jatuh-jatuh di lapangan," lanjutnya.

Namun, diam-diam Meiga tetap menjalani posisi sebagai kiper. Dasar berjodoh jadi kiper, pelatih Diklat Ragunan ikut memberikan pujian kalau Meiga punya modal postur dan skill bagus sebagai kiper.

"Kebetulan akhirnya saya masuk Timnas U-19 dan mendapat tawaran dari Persija Jakarta dan Persijap Jepara. Akhirnya saya pilih Arema pada 2008," ungkapnya.

Meski sekarang juga sudah masuk anggota timnas senior dan kiper utama tim Singo Edan, terkadang Meiga masih rindu dengan posisi lamanya sebagai striker. Dia pun punya cara sendiri untuk mengobati kerinduannya itu.

Di sela-sela latihan Arema Cronus, Meiga sering latihan sebagai penyelesai akhir. Dia meminta pemain sayap memberikan umpan silang kepadanya. Kiper 25 tahun ini menyelesaikan umpan itu dengan tembakan first time. Selama ini, dia dikenal punya tendangan yang keras dan terarah. "Saya senang kalau latihan penyelesaian akhir. Pada saat itu rasanya kembali jadi striker," tuturnya.